pages

November 01, 2011

Maria Jose Cristerna: Driven by Heartache

SAKIT HATI DAN SAKIT FISIK
Ada penelitian yang membuktikan bahwa orang yang pernah mengalami sakit hati dahsyat terutama akibat kisah percintaan yang tragis sebenarnya pada saat yang sama telah merasakan sakit fisik yang sebenarnya. Penelitian ini melibatkan 40 orang yang mengalami putus cinta selama enam bulan terakhir.

Peserta menjalani scan functional magnetic resonance imaging (MRI) saat mereka:
  • Melihat foto mantan pasangan mereka-dan berpikir tentang apa yang mereka rasakan selama perpisahan mereka.
  • Melihat foto seorang teman dan berpikir tentang pengalaman positif baru-baru ini dengan orang itu.
  • Memakai perangkat yang menciptakan sensasi rasa sakit yang lumayan untuk mengukur reaksi sakit fisik.
Hasil scan itu dibandingkan dengan 500 sample hasil scan tanggapan otak manusia untuk sakit fisik, emosi dan hal psikis lainnya. Mereka menemukan bahwa pengalaman penolakan sosial mengaktifkan daerah otak yang sama ketika seseorang terlibat dalam pengalaman indrawi rasa sakit fisik.

Hubungan antara rasa sakit dan patah hati memang sangatlah masuk akal.. 

Karena pikiran, otak dan tubuh sangatlah terkait, maka seseorang yang mengalami sakit hati atau penolakan dapat mengakibatkan dirinya terkena berbagai penyakit fisik dan gangguan.

Dan mungkin suatu saat, obat penghilang rasa sakit fisik juga bisa bekerja pada orang yang sedang mengalami sakit hati, pengucilan atau penolakan. Walaupun belum ada penelitian yang lebih serius mengenai hal ini.



SAKIT HATI > SAKIT FISIK
Dengan mengerti tentang hal ini, mungkin akan membuat kita lebih bisa mengerti dan memahami apa yang sebenarnya telah terjadi bagi seorang wanita yang bernama Maria Jose Cristerna. Wanita Meksiko yang akan menjadi fokus pembahasan postingan saya kali ini.

- Maria Jose Cristerna saat masih muda -

Maria Jose Cristerna tumbuh dalam keluarga Katolik yang taat dan bersekolah di sekolah yang religius di Meksiko. Wanita muda nan cantik ini, tentu saat ini tidak muda lagi, mungkin usianya sudah menginjak 35 tahun dan telah memiliki 4 orang anak. Saat ini, ia bekerja sebagai artis tato dan sebagai pengacara.

Pada umurnya yang masih belia, Maria merasa yakin telah menemukan cinta sejatinya dan menikah di usianya yang ke-17. Semua berjalan dengan baik, sampai suatu peristiwa sakit hati yang mengubah dirinya selamanya.

Maria Jose mengalami kekerasan oleh suaminya. Berbagai pemukulan dan penganiayaan diterimanya dari orang yang paling dicintainya itu. Bertahun-tahun mengalami penganiayaan itu telah membuat Maria Jose kebal dengan yang namanya rasa sakit. Saya sangat yakin, bahwa rasa sakit hati yang ia rasakan karena perbuatan suaminya jauh lebih dahsyat daripada rasa sakit fisik yang pernah ia rasakan seumur hidupnya. Termasuk rasa sakit ketika ia merajah 100% tubuhnya dengan tato dan memasang titanium di bawah kulit muka dan dahinya.

- Perubahan Maria Jose Cristerna -

Cristerna mengaku bahwa dirinya mulai terobsesi dengan tato setelah menjadi korban kekerasan domestik yang dilakukan oleh suaminya. Menurutnya, tato adalah bentuk pembebasan bagi dirinya dari bayang-bayang suaminya.


Cristerna juga menambahkan tanduk. Ia menanam titanium itu di dahinya tanpa menggunakan obat bius. Baginya, tanduk merupakan simbol kekuatannya. Ia juga mengubah giginya untuk menciptakan taring yang panjang, anting-anting besar pada kedua telinganya, dan memakai lensa mata vampir seperti yang diingininya. 

Maria Jose Cristerna saat ini . . .



Walaupun telah berubah menjadi menyeramkan dengan penampilannya, Maria Jose Cristerna mengaku tetap menjalani kehidupan normal. Baginya, perubahan ini belum berakhir. Ia masih ingin menanam dua titanium di belakang kepalanya.


SAKIT HATI = OBAT PENGHANCUR KEHIDUPAN YANG PALING AMPUH
Banyak orang tidak sadar telah melakukan sesuatu yang menyakitkan hati orang lain. Saya sangat yakin, suami dari Maria Jose Cristerna pun tak akan pernah menyangka bahwa hasil perbuatannya akan menyebabkan mantan istrinya mengambil langkah ekstrim untuk menghibur dirinya dengan mengubah dirinya seperti saat ini.

Efek dari sakit hati bisa beragam. Efek terhadap diri sendiri: bisa bersikap masa bodoh, menyesal, rendah diri, melakukan hal negatif, sifat berubah bahkan sampai bunuh diri. Efek sakit hati terhadap sesama: Menyakiti sesama dengan beragam motif, bahkan bisa membunuh. Sesama di sini bisa saja orang yang menyakitinya, dapat juga orang yang sebenarnya tidak bersalah kepadanya.

Sebenarnya sejak semula membaca cerita tentang Maria Jose Cristerna, saya telah menduga kalau orang ini pasti pernah mengalami peristiwa yang menyakitkan dalam hidupnya.
Saya tidak tertarik untuk membahas bagaimana rupa fisik Maria Jose Cristerna yang menyeramkan, karena semua berita mengenai dirinya selalu tenar dengan headline yang berkaitan dengan penampilannya. 

Apa yang ada di balik penampilannya jauh lebih penting untuk saya perhatikan. Kadang kita cenderung menilai seseorang dari penampilan luar. Bayangkan saja, kalau ada pria bertato di sekujur tangannya berjalan di samping anda pada waktu anda pulang kerja di malam hari? Saya yakin otomatis, jantung kita akan berdegup kencang mengisyaratkan tanda bahaya sedang mengintai kita. Bandingkan dengan seorang anak kecil dengan wajah memelas yang berjalan di samping anda, yang tanpa anda sadari telah mengambil dompet anda. Yah kita memang sangat natural untuk menilai dan merespon orang lain dari penampilannya. 

Saya adalah orang yang sedang ingin bertobat dari sistem nilai seperti ini. Mengapa? Karena saya menyadari bahwa di dunia ini, di sekitar saya, banyak orang justru memilih jalan yang salah, mengubah penampilan menjadi ekstrim, sikap yang dingin/cuek bahkan ikut-ikutan menjadi pelaku kekerasan pada yang orang lain, justru karena mereka juga adalah 'korban dari sakit hati'. Mengapa saya mengatakan 'korban sakit hati'? Karena subjek dari tindakan salah yang mereka lakukan adalah karena sakit hati yang pernah mereka rasakan. Orang yang menyebabkan sakit hati memang bersalah, tapi kita tak pernah punya kuasa untuk mencegah  mereka melakukan hal yang menyakitkan terhadap kita. Sakit hati yang tersimpan di dalam lubuk hati yang terdalam itulah yang akan menjadi penghancur massal hidup kita. Bagaikan bom atom yang menunggu saatnya meledak dan meluluhlantahkan banyak hal yang tak terkira. HATI-HATI dengan SAKIT HATI!!


BAGAIMANA DENGAN KITA?
Pertanyaan pertama yang perlu kita ajukan pada diri sendiri adalah:

1. Apakah saya pernah sakit hati (menjadi korban sakit hati akibat tindakan orang lain)?
Ambil waktu teduh untuk meninjau kembali bagian ini dengan teliti. Apakah pernah ada komentar, ejekan, hinaan, pelecehan atau bahkan perlakuan kasar yang pernah anda alami. 

2. Apakah kita sudah sembuh dari penyakit ganas 'SAKIT HATI' itu?
Untuk setiap hal yang anda ingat di poin 1, cobalah untuk bertanya kepada diri anda sendiri, dengan jujur, apakah anda telah mengampuni orang yang bersalah terhadap anda? 

3. Siapakah yang pernah kita sakiti hatinya?
Bagian ini sangat penting. Seringkali, kita 'merasa' tidak pernah menyimpan sakit hati namun kita dengan mudah sadar/tidak sadar sering menyakiti orang lain. Entah lewat perkataan, perbuatan mapupun sikap yang tidak tepat terhadap orang lain. Mulailah dari orang terdekat karena mereka adalah yang paling mungkin menjadi korban sakit hati akibat kita.

4. Carilah kesempatan untuk minta maaf dengan tulus dan menyelesaikannya selagi masih ada waktu.
Dijamin, rasanya luar biasa. Terlepas dari beban yang menumpuk bertahun-tahun. Karena, sebenarnya kita punya hati nurani yang merupakan sensor alami yang diberikan Tuhan untuk merasakan ada sesuatu yang masih belum beres dalam relasi kita dengan siapapun.

5. Berdoalah agar setiap hari, hati kita dibaharui. 
Banyak sakit hati yang mungkin tidak kita sadari, karena lupa atau terlampau lama, atau sedah sejak kecil kita mengalaminya, mintalah kepada Tuhan untuk menyembuhkannya. Karena hanya Tuhan yang bisa menyelidiki hati kita dengan seksama.



"If someone you love, hurts you,
 cry a river, build a bridge, and get over it."


Tuhan memberkati,
Maya

4 comments:

Mega said...

Aku juga perlu bertobat ni menilai orang dari luarannya. bagus banget postingan ini may, izin sharing ya...

Eltaemanuella_laluvafrogo said...

keren dek.....

Evi Hefriyani said...

keren Kak,. ta' share yahh..

Uli Kerenzia said...

mari belajar melepas pengampunan. jangan menyimpan sakit hati.
salam kenal, nice blog. Gbu