Psalm 37:3-4
Trust (lean on, rely on, and be confident) in the Lord and do good;
so shall you dwell in the land and feed surely on His faithfulness,
and truly you shall be fed.
Delight yourself also in the Lord,
and He will give you the desires
and secret petitions of your heart.
Teman..
Ayat ini menggetarkan hati saya.. Saat ini.. Di sini..
Di depan layar komputer.. Di atas meja kerja.. Di kantor saya..
Belajar beriman adalah pelajaran spiritual yang ternyata sangat sulit..
Karena sebenarnya dalam perjalanan menumpuk yang namanya IMAN, KEYAKINAN, PERCAYA kepada Tuhan, maka secara paralel kita akan menemukan banyak aspek kehidupan yang harus siap-siap ditundukkan juga di bawah otoritas/kehendak Tuhan..
Zaman sekarang kalau mau tanding-tandingan bicara hal rohani/prinsip yang baik, bicara masalah kemanusiaan, bicara soal problem global, filosofi/filsafat dan segala hal yang berkaitan dengan knowledge, semua orang begitu tertarik atau paling tidak mau menjadi pendengar.. Semua orang ingin terlihat tampil begitu keren-nya di depan orang lain.. Dan dengan cepat dapat menyulap dirinya menjadi terlihat menarik di mata orang lain.. Namun, bicara tentang karakter yang penuh ketundukkan pada Allah tidak dapat disulap dalam beberapa hari.. Untuk beberapa lamanya anda bisa saja memanipulasi dengan mem-permak habis 'bungkusan luar' dan berhasil mendapatkan beberapa fans dunia maya.. Tapi wujud karakter tetap hanya bisa dirasakan oleh hati yang bersentuhan dengannya..
Mazmur 37:4
Percayalah kepada TUHAN,
dan lakukanlah yang baik,
diamlah di negeri itu dan berlakulah setia.
Carilah kebahagiaanmu pada TUHAN,
Ia akan memuaskan keinginan hatimu.
Hari ini, saya merenungkan bahwa di dunia ini terlalu banyak orang dengan cara yang berbeda, dengan kemasan yang unik, dapat memanipulasi orang lain.. Tapi ingat TUHAN tidak bisa dimanipulasi.. Terkadang saya pun melakukannya.. Dengan sengaja mengabaikan bagian saya.. Saya ingin membalas dan memberi 'hajaran' kepada orang-orang itu (yang berkata fitnah, yang memaki, yang merendahkan saya) sesuai dengan cara saya.. Secara 'label', yah you know-lah i'm a Christian.. Tapi di ayat ini, tidak hanya dikatakan bahwa Percayalah pada Tuhan, itu cukup.. Percaya, bersandar dan bergantung pada-Nya itu harus terus kita lakukan, tapi ingat, TUHAN juga mau kepercayaan itu dibarengi dengan ketaatan kita melakukan apa yang BAIK (bukannya membalas fitnahan orang lain dengan makian/hinaan/membuka aib).. Menghadapi dengan penuh keyakinan setiap tantangan dan masalah (bukannya berlari menjauhi masalah).. Dan tetap berlaku setia (bukannya kendor baca Firman dan pelayanan, mencari TUHAN).. Firman Tuhan mengatakan, jika hal ini kita lakukan maka Tuhan akan memuaskan hati-mu.. Kebahagiaan sejati itu hanya ditemukan di dalam Tuhan.. Di luar-NYA tak ada satu pun yang baik.. Dan percayalah, jika Tuhan tidak lagi bersama-mu, apapun yang kau buat akan kosong berakhir tanpa makna..
Saya sedang belajar bagian ini.. Itulah mengapa di awal saya mengatakan bahwa percaya itu sulit yah.. Karena sambil terus percaya, kita harus tetap melakukan apa yang baik di mata TUHAN dan menjadi orang yang setia melakukan perkara baik walaupun kondisi dan perlakuan yang kita trima semakin memburuk..
TUHAN MEMBERKATI