pages

March 30, 2011

25 Silver Age : Blessings, Miracles and Promises


Happy bday seperempat abad Maya..
Salah satu teman saya pernah berkata kepada saya:
Hari Ulang Tahun yang tidak dilewati dengan refleksi yang jujur dan mendalam di hadapan Tuhan adalah hari ulang tahun yang tidak pantas untuk dirayakan.

Saya pikir ini adalah pernyataan keras dan benar. Dan hal inipun yang coba saya lakukan di setiap perayaan ulang tahun sejak tahun 2005 (19 tahun).

Menjalani satu tahun terakhir ini tidaklah mudah bagi saya..
Sungguh tidak mudah..
Bahkan kalau seandainya dapat menilai sekilas satu tahun terakhir ini hanya dalam satu kata maka kata yang tepat untuk mendeskripsikannya adalah.. KELAM..
Saya bukanlah tipe orang yang mudah menyerah, namun tahun ini banyak sekali hal yang membuat saya selalu berkutat di pintu gerbang keputusasaan..
Saya menemukan banyak sekali titik-titik kelam dalam perjalanan ini..

Malam menjelang tanggal 28 Maret 2011, dengan duduk tenang di sudut tempat tidur,
Ditemani suasana kamar yang gelap,
Sambil menutup mata..
Saya mencoba merombak kembali memori peristiwa sepanjang satu tahun terakhir ini.
Mencoba menemukan, mengingat dan memaknai kisah-kisah hidup yang telah dilewati.
Tanpa terasa, sekujur wajah saya telah dibasahi oleh aliran deras airmata..
Ada airmata kesedihan..
Airmata kekaguman..
Airmata ketakutan..
Airmata kasih..
Semuanya bercampur menjadi satu memberi makna penuh dalam setahun ini.

Setelah puas bernostalgia dengan titik-titik kelam itu, saya mulai meraih pena dan buku catatan rahasia.. Jari-jari ini mulai mencari bukti-bukti jejak penyertaan Tuhan dalam setiap untaian peristiwa setahun terakhir ini..
Ada tiga hal yang saya evaluasi..
1. Pengenalan kepada karakter Tuhan yang seperti apa yang saya pelajari selama setahun ini?
2. Pertumbuhan karakter apakah yang saya alami selama setahun ini lewat peristiwa, masalah, dan konflik ?
3. Mencatat setiap berkat Tuhan yang saya ingat selama setahun ini!

Setelah merenungkan tiga hal itu, hati saya diliputi SUKACITA karena dalam  setiap titik-titik kelam itu, selalu ada momen yang membuat saya selalu bisa mengingat tentang KasihNya yang terwujud dalam tiga hal..
Blessing.. Miracles.. and Promises..
Berkat..   Mujizat..   dan Janji-Nya..

Semua hal yang terjadi, kondisi tersulit dan menyesakkan..
Peristiwa kelam sepekat apapun, tidak dapat menghapus jejak-jejak kasih-Nya..
BerkatNya membuat-ku bisa tersenyum di tengah pergumulan..
MujizatNya membuat-ku bisa menangis bahagia karena melihat hal yang buruk bisa berubah menjadi baik,, Hiburan dan jawaban yang tidak disangka-sangka menginterupsi hari-hari yang berat..
JanjiNya membuat-ku bisa menarik napas panjang yang dalam, dan membuat-ku merasa lega menatap masa depan..


Bintang dan malam pekat
Bintang adalah benda langit yang terang karena memancarkan sinar sendiri..
Ada saatnya langit dipenuhi dengan awan gelap sehingga menutupi pandangan kita melihat bintang..
Tapi bintang selalu berada di situ..
Tetap bersinar.. Tetap berfungsi..
Entah kita melihatnya atau tidak..
Mungkin dengan analogi seperti itulah, saya dapat mendeskripsikan keberadaan Tuhan dalam hidup saya. Tuhan tetap bekerja. Tuhan tetap berfungsi.. 
Sekalipun saya tidak dapat melihat efek dari cara kerja Tuhan yang misterius itu.. Namun, Ia tetap setia mengerjakan hal-hal terbaik dalam hidup saya.
Sesekali mungkin awan masalah yang pekat dan gelap dapat menyelubungi langit hati-ku.. Sehingga mata hati ini tidak dapat melihat-Nya..
Sesekali mungkin dinginnya hawa ketakutan yang mencekam dapat mencengkram hati-ku.. Sehingga hati ini menjadi mati rasa akan belaian Kasih-Nya yang lembut..
Namun yang pasti, saya tidak hanya ingin berharap awan pekat dan hawa mencekam itu secepatnya berlalu tanpa saya menikmatinya bersama Tuhan.. 
Memang hari baru yang cerah dan hangatnya mentari pasti akan datang, tapi saya mau belajar menikmati kebersamaan dengan-Nya baik di malam hari dengan awan pekat dan gelap ataupun di hari cerah yang ceria dan hangat..

My Evaluation :
Saya menemukan bahwa diri ini ternyata begitu rapuh untuk melupakan semua yang pernah Tuhan buktikan.
Saya menyadari bahwa saya dapat dengan mudahnya mengabaikan penyataan Kasih Tuhan di masa yang lampau.
Ingatan saya adalah kelemahan saya..
Ingatan saya dengan sendirinya menghapus tiap record data berkat-berkat Tuhan.
Hanya lewat momen-momen refleksi pribadi, saya dapat memungut kembali ingatan tentang Kasih-Nya..

Ooo God.. My Dear God..
How can I forget Your Kindness, Blessings and Promises in my life?
How dare I am to question Your Love??

Saya terkejut menemukan diri saya menjadi pribadi yang kehilangan sukacita dan damai.
Dan kondisi itu menghasilkan sikap pesimis terhadap banyak hal.
Pesimis tentang usaha membuat dunia yang rusak menjadi lebih baik..
Pesimis tentang kerinduan-kerinduan masa depan..
Pesimis tentang transformasi hidup orang-orang terdekat..
Huff.. huff.. Itulah saya..


My Wish :
Berharap menjadi wanita Allah yang terus mengingat Kasih Allah, merenungkan dan memeteraikan diri menjadi milik kepunyaanNya, agar dpakai untuk memuliakan namaNya dan memperlihatkan karyaNya.

Berusaha menjadi wanita Allah yang bersabar bukan hanya dalam menanti jawaban-jawaban terbaik dariNya, namun juga bersabar dalam menikmati kondisi-kondisi padang gurun yang Ia rencanakan..

Belajar menjadi wanita Allah yang menjadi taat berdoa, agar dapat melihat lebih jauh, menangkap lebih tajam kehendakNya..

Berjuang menjadi wanita yang penuh sukacita dan penuh keyakinan. Bukan sekedar mencoba berpikir positif, tetapi dapat melihat smua hal yang terjadi dari perspektif Tuhan. Tidak berpura-berpura dan menjadi tidak apa adanya, tetapi menjadi wanita yang tahu dengan pasti tempat paling aman untuk menyimpan iman dan pengharapan.


Hari Ulang tahun ini ditutup dengan perayaan sederhana, penuh perhatian dan kehangatan di JS Plaza.
Dibuka dengan makan bersama Ayam KFC dan Dunkin Donuts, pembicaraan pun dimulai.
Kebersamaan dengan orang-orang terkasih Ivanna Muskananfola, Hestin Klaas, Akhung Ina, Tirsa Kailola, Nura Sombolinggi dan Ester Aritonang memang benar-benar telah menyempurnakan hari ini.



Mensharingkan pergumulan dan perasaan, evaluasi ulang tahun, proyek ketaatan karakter yang ingin dipelajari selama setahun ke depan, pesan penghiburan dan masukan dari teman-teman, dan ditutup dengan disebutkannya nama-ku dalam doa-doa mereka secara serempak merupakan hadiah Ulang Tahun yang sangat INDAH dari Tuhan.



Saya hanya dapat mengucapsyukur dan memuji Tuhan ketika mendengar satu-persatu kata-kata doa keluar dari mulut mereka untuk mendukung hidup saya.
How great is my God who sent them into my life..
Love you all my bro and sister..
and surely, Love You God..

Conclusion of my reflection


Tuhan itu baik.. bukan karena saya mendapatkan hal yang saya inginkan.. tetapi karena semua hal yang buruk menurut pandangan saya dapat diubah oleh Tuhan menjadi suatu hal yang baik bagi kehidupan saya..

Terhitung 412 Wall + Message Ulang Tahun menghiasi dinding Facebook saya. Makasih!!
Terimakasih untuk setiap orang-orang yang pernah datang dan meninggalkan jejak dalam hidup saya, orang-orang yang masih mengukir jejak dalam hati saya sampai saat ini, dan orang-orang baru yang mewarnai hari-hari saya.
Saya melihat jejak-jejak Kasih Tuhan lewat kehadiran kalian semua.

Hidup bukan karena HARI..
Hiduplah karena ARTI..


-29 Maret 2011 pukul 02.00 AM-



March 22, 2011

Come Thou Fount of Every Blessings

Mau berbagi satu lagu yang sangat berkesan bagi-ku dalam beberapa minggu ini..
Lagu ini jadi menjadi salah satu lagu dalam playlist tetap sepanjang bulan maret.
Setiap pagi, saat bersiap-siap ke kantor, dan sambil menyanyikan lagu ini rasanya pikiran tentang hari yg akan monoton sekejap sirna.
Lagu ini sebenarnya lagu Hymne klasik yang sering dinyanyikan di gereja. 
Yang sering saya dengar adalah aransemen lagu Come Thou Fount of Every Blessings dari Sara Groves.


Sejak kecil, tempat yang paling saya sukai adalah pantai.. berada di tepian pantai dan mendapat sudut pandang yang penuh membuat saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya dengan memandangnya.. Saya puas dengan hanya memandangnya.. Dengan memandangnya, serangkaian bahasa kalbu mengalun dengan lembut tertuju untuk Sang Khalik.. 
Yah bisa merasakan suara Kasih
kesempuranaan
keagungan
dan kedamaian hanya dengan memandangnya.. 
Keindahan alam membuat kita bisa merasakan karakter Sang Pencipta.. 
Karena dibalik bentuk, garis, warna, komposisi, suara tersimpan bisikan-Nya..
Begitu pun, ketika saya menyanyikan lagu ini.. Ingin mencoba merenungkan pesan tersembunyi di balik lirik lagu ini bagi saya..




Berikut liriknya :

Come Thou Fount of every blessing, Tune my heart to sing Thy grace;
Streams of mercy, never ceasing, Call for songs of loudest praise.
Teach me some melodious sonnet, Sung by flaming tongues above;
Praise the mount!  I'm fixed upon it, Mount of Thy redeeming love.


Berseru dari kedahagaan : “ Datanglah dan sentuhlah hatiku ya Tuhan”
Buatlah hatiku sanggup menyanyikan tentang Keajaiban Kasih-Mu.
Untuk mengarahkan mata-ku melihat aliran Kasih yang sebenarnyTIDAK PERNAH berhenti..
Ajar ilah aku MELODI Surga, nada-nada yang keluar dari perkataan-Mu..
Agar aku terus dapat memandang keberadaanMu, sumber pengasihan-ku


Here I raise my "Ebenezer"; Hither by Thy help I'm come;
And I hope, by Thy good pleasure, Safely to arrive at home.
Jesus sought me when a stranger, Wandering from the fold of God;
He, to rescue me from danger, Interposed His precious blood.


Saat ini aku berserah, dengan pertolongan-Mu akhirnya aku pun datang
Dan aku sangat berharap agar bisa selamanya tinggal dekat sisi-Mu
Yesus sudah mencari-ku bahkan ketika aku masih SESAT
karena ingin berkelana menjauhi dekapan-Nya
Untuk  membela diri-ku, Ia relakan keberhargaan darah-Nya 


Oh, to grace how great a debtor, Daily I'm constrained to be!
Let Thy goodness, like a fetter, Bind my wand'ring heart to Thee.
Prone to wander, Lord, I feel it, Prone to leave the God I love;
Here's my heart, Oh, take and seal it, Seal it for Thy courts above.


Oh… Sungguh Tuhan-ku.. Hutangku  sangat besar..
Setiap hari, setiap saat, aku berhutang pada Kasih Abadi itu..
Biarlah kebaikan-Mu MERANTAI hatiku hanya untuk –Mu
Agar aku tidak terpikat oleh pencobaan
Sebab diri-ku sangat rawan untuk menjauhi Kasih-Mu
Inilah hatiku, Ambil dan Meteraikanlah bagi-Mu..
Hanya dengan-Mu.. Hanya di dalam-Mu..


Lagu ini dikarang oleh seseorang yang bernama Robert Robinson yang hidup sekitar tahun 1735-1790 (55 tahun). Ketika berusia delapan tahun, ayahnya meninggal dunia. Di masa kecilnya, Robert adalah seorang anak yang cerdas namun sangat keras kepala. Dan hal ini membuat ibunya sangat sulit menanganinya. Pada umur 14 tahun, ia dikirim oleh ibunya untuk magang di London bersama seorang tukang cukur. Mulai saat itulah, hidup Robert bertambah hancur dan penuh dengan masalah. Ia ketagihan minuman keras dan berjudi.

Pada usianya yang ke-17, Robert dan beberapa teman minumnya memutuskan untuk menghadiri pertemuan Penginjilan. Hal ini hanyalah sebuah trik untuk mendapatkan keringanan dalam proses pengadilan yang sedang dihadapi. Dan keajaiban terjadi, ketika Firman Tuhan mulai diberitakan, Robert merasa bahwa khotbah itu hanya diperuntukkan untuk dirinya. Ia tidak memberanikan diri untuk memenuhi altar call malam itu, namun perkataan-perkataan Firman itu terus membayanginya dalam tiga tahun ke depan.

Pada usia-nya yang ke-20, Robert menyerahkan diriNya untuk Kristus dan mulai belajar melayani. Dan tiga tahun kemudian, ketika ia sedang mempersiapkan khotbahnya di Calvinist  Methodist  Chapel di Norfolk (Inggris), ia kembali merenungkan hidupnya dan menulis lagu ini untuk kita.

35 tahun berjalan, sejak ia menerima Yesus dan belajar melayani Tuhan-nya..
Hidupnya tetap berjuang.. Ia tetap mendapat masalah..
Tetapi pertemuannya dengan Yesus, pertobatannya, dan proses ketundukkan pada Tuhan itulah yang mengubah hidupnya.. Yang membuat hidupnya tidak sama dengan sebelumnya..
Yang membuatnya dapat mencipta lagu ini, sebagai pernyatan iman, pengakuan, pembuktian darinya untuk saya dan semua orang di zaman ini bahwa :
  • Kita semua hanya domba binal yang sedang tersesat,, Yang sedang mencari jalan kita sendiri, dan menjauhi Kasih Tuhan
  • Hanya kembali pada-Nya.. Hanya itu jawaban tak terbantahkan yang menjadi solusi holistik seluruh permasalahan hidup kita.. Hanya kembali bertemu dengan Kasih Sejati itu yang akan menebus hidup sampah yang sedang ingin kita raih.
  • Kita sangat rawan meninggalkan Kasih Sejati itu.. Sekalipun kita pernah mengecapnya, menikmati, bahkan pernah tenggelam di dalam Kasih itu, kita masih mempunyai kecenderungan yang besar untuk menjauhiNya.. Untuk itu ingatlah selalu,, Berdoalah selalu.. Katakan selalu.. Sadarlah selalu,, Kita SELALU harus menyelidiki hati kita.. Apakah hati kita masih berpaut pada KasihNya atau tidak?

    March 12, 2011

    Malaikat tanpa Sayap

    Memikirkan tentang makna persahabatan..
    Mengingat dan bersyukur untuk setiap sahabat
    yang pernah hadir dalam waktu tertentu sepanjang kehidupan-ku,,
    Untuk tertawa dan menangis bersama,,
    Untuk saling memberi arti,,
    Untuk saling mendengarkan dan mengerti,,
    Untuk saling menopang dan mendorong,,
    Untuk saling menasihati dan memperingatkan,,
    Untuk saling mengasihi dan berbagi,,
    Untuk saling mendoakan,,


    Setiap orang yang pernah dan masih hadir dalam hidup-ku..
    Setiap hal sederhana yang pernah dilakukan untuk-ku..
    Tak ada yang terlewatkan dari memori ini..
    Hati ini akan selalu menikmati momen-momen itu..
    Tak akan pernah mau menukar persahabatan ini dengan apapun..


    Merasakan bahwa malaikat itu bisa hadir dalam keseharian..
    Saat-saat yang tak terduga..
    Untuk memberi kebaikan bagi hidup-ku..
    Tersadar bahwa selama ini..
    Hidup-ku memang dikelilingi oleh malaikat-malaikat tak bersayap..

    Di atas pentas drama kehidupan, 
    yang dikarang dengan SEMPURNA oleh sang Sutradara Agung..
    Dirimu dan diriku menjadi karakter di dalam-nya..


    Selalu percaya bahwa di kolong dunia ini, tak ada yang namanya KEBETULAN..
    Termasuk PERTEMUAN dengan-mu, sahabat-ku..
    Telah berada di dalam pikiran-Nya..




    March 04, 2011

    Menari di Padang Gurun..

    Pernahkah anda merasakan terjebak dalam suatu kondisi yang membuat anda tidak dapat melakukan apa-apa padahal anda merasa dapat melakukan banyak hal??

    Pernahkah anda berpikir bahwa rasanya, kali ini Tuhan salah mengatur alur hidup anda??

    Pernahkah anda terlanjur menjalani sebuah keputusan dan ketika berada di tengah jalan, anda mencoba mencari alasan mengapa anda menempuh perjalanan itu dan anda tidak menemukan jawabannya?

    Tiba-tiba anda baru sadar untuk memperhatikan sekeliling dan menyimpulkan bahwa ini bukan perjalanan yang anda inginkan sebelumnya..


    Ini bukan TAMAN IMPIAN
    tapi ini PADANG GURUN..

    Teriknya matahari menjadi teman setia.. Tak ada lagi pohon-pohon rindang yang dibawahnya anda dapat berteduh sejenak untuk menghirup udara segar… Dan memiliki waktu berharap untuk melihat pemandangan unik yang ada di depan sana..

    Yang ada sekarang hanyalah suasana kering, gersang, dahaga, sepi

    Tak ada satupun yang menarik lagi.. Dengan cepat anda melupakan sukacita mula-mula ketika pertamakali dengan rasa penasaran dan bunga-bunga cinta, anda berlari menapaki keputusan itu..

    Hati mulai menjadi gusar..

    Sukacita mulai memudar..

    Kasih pun mulai menguap..

    Semangat pun hilang tak meninggalkan jejak..

    Dan anda mulai menyesali semuanya..

    Namun anda hanya bisa melanjutkan perjalanan itu karena memang anda tidak bisa kembali lagi.. Perjalanan yang akan membawa anda kepada keputusan-keputusan lain yang tidak terprediksikan.


    Beberapa bulan terakhir ini, pernyataan-pernyataan di atas ini menjadi bayangan gelap yang sesekali menutupi mata yang ingin melihat pada harapan.

    Beberapa kali, saya menjadi frustasi dengan pertanyaan-pertanyaan ini.

    Ini suatu tahap kehidupan yang sangat aneh dan sulit untuk dimengerti.

    Jangankan mencoba untuk berbagi kepada orang lain, diri saya saja merasa kesulitan menerjemahkan kondisi ini. Tak ada siapapun yang dapat menjelaskan bagaimana harus meresponi dengan tepat situasi ini.


    Ini memang “padang gurun”..

    Proses yang akan mematikan segala motivasi tersembunyi, ambisi, dan keinginan liar yang bersemayam dengan anggunnya di singgasana hati..

    Proses yang akan membungkam semua suara pemberontak yang terus menentang Sang Khalik..

    Proses yang akan membawa diri ini menembus limit ke’aku’an, sampai akhirnya merasa muak, mual dan ingin muntah dengan kalimat-kalimat:

     “Aku bisa, aku pasti bisa melakukannya…”

    “Semuanya akan baik-baik saja, semua akan berjalan seperti yang kumau”

    “Tenang maya, tidak ada yang bisa melakukan sebaik dirimu”..

     “Maya, sudah cukup.. Dibandingkan orang lain, dirimu sudah cukup baik.. “

    ??????????


    Yah, padang gurun ini akan menyingkapkan siapa dirimu sebenarnya?

    Apa yang tersembunyi? Mengungkap hal-hal buruk yang tidak pernah dibayangkan orang lain?

    Suara itu akan menunjukkan hatimu yang sebenarnya..

    Sampai tak ada lagi tempat untuk membanggakan diri, percaya diri, unjuk diri..

    Yang ada hanyalah tahu diri

    ………………………................................................................................


    Nikmatilah padang gurun ini..

    Menarilah di atas padang pasir ini..

    Sampai Sang Khalik menyapamu dan berkata :

    “Anak-Ku, sekarang waktunya.. Sekarang saatnya melakukan misi-Ku’