pages

Showing posts with label Enlightenment. Show all posts
Showing posts with label Enlightenment. Show all posts

July 31, 2014

Be Prepared





Get ready, Be prepared
Get mentally prepared for whatever comes
Set your mind, and keep it set
Don't be caught off guard and unprepared.

You can do whatever you need to do in life through Christ


Don't set a think like this:

I just can not take any more trouble, or
If one more thing happens, I am going to go over the edge.
If things don't change soon, I am giving up.
I feel like I am losing my mind/self.

+++++

These thinking patterns actually prepare you to be defeated
before you even encounter the problem.

Remember, where the mind goes, the man follows.

Be a person who is mentally prepared for any challenge that crosses your path.


September 12, 2011

Siap untuk Berkomitmen?



Prinsip dasar di Matius 19:1-8

- Allah tidak menyukai perceraian
- Allah tidak menyukai perzinahan
- Perceraian karena ketegaran hati manusia
- Jangan takut menikah
- Menikah membutuhkan KOMITMEN

KELUARGA:
- Sarana untuk mengasihi dan melayani (Ini pelayanan paling konkrit dan holistik)
- Sarana beribadah (Membawa seisi keluarga untuk tunduk dan takut akan TUHAN)
- Sarana mengalami mujizat (Berkat-berkat spesial yang memang hanya bisa dirasakan di dalam keluarga)

Relasi suami istri sudah membentuk sebuah keluarga.
Maka tidak perlu cerai kalau tidak mempunyai anak. Anak adalah berkat dari Tuhan untuk melengkapi kebahagiaan keluarga. Jangan memakai alasan karena tidak mempunyai anak sebagai alasan membatalkan komitmen. Komitmen tidak bisa ditarik hanya bisa dijalani. Suami-istri sudah cukup. Itulah keluarga yang dimaksud Tuhan. Seorang pria dan wanita bersatu menjadi satu daging. Itulah keluarga. Tanpa atau dengan anak, mereka berdua tetap KELUARGA.
Keluarga inti: Suami dan istri.
Keluarga lengkap: Orang tua dan anak.
Keluarga besar: Mertua, menantu, paman, tanta.

Untuk Membangun Komitmen Keluarga maka kita harus:


1. Memahami pernikahan sebagai:
> sebagai pilihan (jgn marah TUHAN kalau pasangan membawa masalah di kemudian hari, dia adalah pilihan-mu)
> sebagai perjanjian di hadapan TUHAN (Tuhan tidak menyuruh kita berjanji, tapi kita yang mau berjanji di hadapan Tuhan untuk sehidup semati. Ini bukan janji kepada manusia, tetapi dengan TUHAN yang empunya hidup dan alam semesta, HATI-HATI jika mengingkarinya)
> sebagai persahabatan seumur hidup (Dialah TEMAN HIDUP=Teman untuk menjalani seluruh hidup ini. Dengannyalah kita akan bersahabat untuk memaknai hidup ini selamanya) 
> sebagai pelayanan (Ini penting, karena prinsip ini akan memberi pemahaman yg benar. Prinsip MELAYANI bukan dilayani. Memberi bukan mendapatkan. Berkorban bukan menuntut. Tidak ada yang superior. Ini yang sering jadi masalah utama karena tidak memahami bagian ini dengan benar)

2. Memahami bahwa Pernikahan memiliki dampak REGENERATIF dan HOLISTIK

REGENERATIF: Penanaman nilai kepada anak akan sangat berpengaruh pada-nya kelak ia dewasa. Anak memperhatikan bagaimana orang tuanya hidup, lebih dari mendengarkan apa yang dikatakan orang tua. Semua nilai yang kita tanamkan bagi mereka akan menjadi standar kehidupan mereka. Suami atau istri bisa menjadi motivator atau provokator bagi anak-anak. Kalau ada masalah dengan suami atau istri jangan membawa anak untuk membenci salah satu pihak. Promosi tentang suami/istri anda kepada anak tentang pengalaman-pengalaman berkesan yang pernah dilakukan oleh papa/mama mereka. Promosikan kakek-nenek kepada mereka dengan menceritakan kisah-kisah heroik yang pernah dilakukan. Promosikan TUHAN kepada anak dengan menceritakan kebaikan Tuhan dan pertolongan Tuhan yang nyata bagi anak. Jangan hanya menyuruh anak untuk ke gereja tapi anda tidak pergi ke gereja. Jangan hanya menyuruh anak mengunjungi kakek-nenek. Bawa mereka. Tunjukkan bagaimana anda bertemu dengan TUHAN dan orang tua anda.


HOLISTIK: Orang tua kacau maka anak juga akan kacau. Keluarga kacau, maka dunia kacau. Seorang penjahat/teroris/kriminal tingkat tinggi dan presiden yang berada di luar sana adalah produk keluarga. Dengan membuat keluarga kita bahagia, peduli kepada sesama dan alam, maka akan berdampak bagi negara dan dunia. Jangan anggap remeh hal ini. Keluarga rusak, dunia rusak. Makanya metode paling jitu dr iblis untuk merusak dunia adalah dengan merusak keluarga. Sehingga suami-istri becerai (bercerai bisa secara jiwa dan fisik. Bisa secara fisik mereka terus bersama, namun sebenarnya jiwa mereka sudah bercerai), orang tua dan anak juga bisa bercerai secara fisik dan jiwa.. Banyak sekali kita menemukan kasus anak muda yang terlibat NARKOBA dan kejahatan di luar sana adalah mereka yang mengalami 'kekurangan' dalam keluarga.

3. Memahami pernikahan sebagai RELASI yang berkekalan (SURGAWI)


Tidak ada perceraian di mata Tuhan. Pernikahan di mata Tuhan, hanya sekali. Pernikahan sekali seumur hidup. Itu Alkitabiah. Karena itu perceraian tidak pernah dilakukan di gereja.

Istilah teman hidup di dalam Alkitab hanya dipakai untuk relasi suami-istri. Ini relasi yang paling intim. Suami tidak boleh lebih dekat dengan orang tuanya atau pekerjaannya lebih dari kedekatannya dengan istrinya. Begitupun, istri tidak boleh lebih dekat dengan anak atau pelayanan lebih dari kedekatannya dengan suami.
Karena ketika desain ini salah diimplementasikan maka akan terjadi masalah. Ikatan suami istri lebih kuat daripada ikatan ibu dan anak. Ini alkitabiah. Karena mereka harus meninggalkan orang tua untuk bersatu dengan teman hidupnya. Mereka harus memprioritaskan istri atau suami lebih dari orang tuanya. Relasi suami istri adalah representasi keintiman Allah dengan umatNya. Allah sebagai mempelai pria dan gereja sebagai mempelai wanita. Tapi ini bukan berarti kita tidak mempedulikan orang tua, pelayanan, tanggung jawab sosial dan hal lain selain suami/istri, bukan seperti itu. Hal itu tetap menjadi list kewajiban kita yang harus dijalani. Konteks ini bicara tentang prioritas.

Perkembangan media komunikasi seperti handphone, facebook, 3G dll tidak salah. Yang salah adalah ketika kita menggantikan komunikasi yang paling dasar dengan semua media komunikasi itu. Dalam kasus komunikasi suami-istri, jangan pernah menggantikan komunikasi mouth to mouth, face to face with body language dengan media komunikasi lain.
Buatlah kesepakatan antara suami istri untuk menjaga kualitas komunikasi. Semuanya harus melalui penjelasan dan kesepakatan bersama. Misalkan, jangan bertengkar atau mengkritik lewat SMS karena pasti kita akan bertemu dan dapat berbicara secara langsung. Jangan suka periksa INBOX pasangan, lebih baik tanya langsung kepadanya. Karena hal itu membuktikan bahwa kita lebih mempercayai perkataan pasangan kita daripada membaca SMS orang lain (perkataan orang lain).  

Apakah itu berarti kita tidak boleh cemburu?? Kan cemburu tanda cinta. Kalau tidak cemburu berarti tidak benar-benar cinta donk?? Ini tidak alkitabiah. Dalam kasih tidak ada ketakutan. Kasih tidak cemburu. Coba baca lagi interpretasi KASIH di 2 Korintus 13. Curiga boleh karena itu adalah dugaan yang belum ada pembuktiannya. Tetapi jangan sembarang menerima pikiran negatif atau tuduhan kepada pasangan kita. Bawalah semua kekhawatiran itu di dalam doa dan permohonan kepada Tuhan. Anda hanya perlu mengingatkan pasangan anda ketika anda mencurigai-nya dengan cara yang baik. Cara KASIH. Dalam kelemahlembutan dan tidak selfish. Bukannya cemburu buta, asal marah aja, tidak jelas, tidak ada bukti dan egois.

Marah sekali-kali tidak apa-apa. Tapi jangan jadi pemarah. Marah tapi jangan berbuat dosa. Marah tapi jangan mengeluarkan kata kasar dan kotor apalagi sampai merusak barang. Lebih baik anda telat tidur untuk menyelesaikan masalah dan berdamai daripada anda tidur dan tidak bisa tidur sampai pagi.

Komitmen Pernikahan memang diperlukan karena banyak hal bisa menjadi alasan dua orang berpisah dan tidak sejalan lagi. Masalah keuangan (bangkrut, dulu kaya sekarang melarat, pemberian uang kepada orang tua), keturunan (mengharapkan anak lelaki, nyatanya yang keluar cewek), kekerabatan (masalah dengan keluarga besar atau dengan mertua), kesehatan (terkena kanker sehingga harus cuci darah, tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis dsbnya), kekudusan (selingkuh secara fisik maupun hati, melakukan korupsi di kantor sehingga harus berurusan dgn urusan pidana) dan juga masalah kerohanian (dulu rajin gereja, kok skrg ga pernah ke gereja. Dulu sering sate bersama, sekarang sudah tak pernah lagi). Masalah apapun tidak bisa dijadikan alasan perceraian. Untuk itu, pertimbangkanlah semua hal itu baik-baik sebelum berkomitmen. Setelah anda berkomitmen, anda hanya bisa menjalaninya, tidak bisa komplain.


Ingat, jangan mentolerir hal-hal kecil yang tidak benar selama pacaran. Karena ketika anda menikah justru kadang-kadang hal-hal kecil itu yang menjadi biang kehancuran dalam Rumah Tangga. Perlu adanya sikap terbuka, komunikasikan dengan jujur, menjelaskan dengan baik maksud anda kepada pasangan dan anak, buatlah sistem/kesepakatan bersama untuk berbagai hal agar 'surga' dalam keluarga bisa dirasakan oleh semua pihak.

Janji NIKAH hanya di awal, tetapi menjalani KOMITMEN adalah seumur hidup. Komitmen baru selesai setelah kita meninggal. Termasuk janji SETIA SEHIDUP SEMATI, dalam susah senang, dalam keadaan baik sakit harus dijalani seumur hidup.

JATUH CINTA ada akhirnya, namun BANGUN CINTA tidak akan pernah ada akhirnya. Berpacaran memang diawali dengan JATUH CINTA. Namun, Kehidupan berkeluarga adalah proses MEMBANGUN CINTA. Tidak akan pernah ada akhirnya anda akan belajar mengasihi pasangan, belajar memberi diri lebih dan lebih lagi, belajar melayani, belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Ini proses yang tiada akhir.

Jodoh adalah pilihan kita. Ketika kita mau menikah, kita memilih, kita berkomitmen, kita meminta berkat Tuhan (pemberkatan), dan kita menjalani komitmen pernikahan itu sampai akhir hidup. Jadi ketika pasangan membawa masalah dalam kehidupan pernikahan, jangan salahkan Tuhan atas pilihan-mu. 

Jika seseorang tidak bisa menjadi pemuda atau pemudi yang baik dan takut akan TUHAN pada saat SEKARANG, maka jangan berharap kalau ia bisa menjadi suami dan istri yang baik suatu hari kelak.

Jangan biarkan anak-anak kesepian di masa kanak mereka, kalau kita tidak mau kesepian di masa tua kita.

Setiap Wedding Anniversary, suami-istri perlu bersama melakukan refleksi. Tanyakan kepada pasangan anda, apakah ia bahagia sejauh ini dengan pernikahan ini. Karena pasangan kita yang merasakan bahagia atau tidak bahagia hidup bersama kita.

Hati-hati dengan jarak. Maksud-nya adalah ketika berpacaran usahakan untuk berkomunikasi secara intens. Pastikan anda benar-benar mengenalnya. Karena dengan melihat kehidupan sehari-hari, anda akan benar-benar mengenalnya. Seseorang tidak dapat selalu bersandiwara setiap saat. Karakter yang sebenarnya akan terlihat dengan proses bersama. Kualitas komitmen pernikahan yang baik ditentukan juga oleh kualitas pacaran yang dilalui. Berkat untuk sebuah keluarga sungguh ada dari TUHAN. Menikah dulu baru diberkati. hehhehehe..

Masalah kekudusan relasi dalam pernikahan adalah sesuatu yang serius dipandang TUHAN. Dosa yang paling menyakiti hati TUHAN adalah perzinahan orang Israel dengan para baal. Sebenarnya kekudusan dalam pernikahan, tidak bisa dipisahkan dari kekudusan pasangan sebelum berpacaran atau sedang berpacaran. Jika mempunyai pengalaman dosa percabulan sebelum diikat dalam ikatan pernikahan, maka bertobatlah dan minta ampun secara khusus untuk dosa yang telah anda perbuat. Putuskan setiap ikatan jiwa di dalam nama TUHAN atas semua ikatan badan/jiwa yang pernah terjadi antara anda dan orang lain di luar ikatan pernikahan agar dilepaskan TUHAN. SERIUS!! 
Apa yang diikat di dunia, akan terikat di surga, apa yang dilepaskan di dunia akan terlepas di surga.
Ini bukan untuk menakuti anda. Ada berkat yang sangat istimewa untuk keluarga masa depan anda yang sudah disiapkan oleh TUHAN, namun jika anda belum mendoakan dan bertobat dengan serius dan belum memutuskan efek dari dosa itu maka hal itu bisa saja menjadi masalah dalam keluarga masa depan anda. Anda mungkin sudah bertobat dan tidak pernah melakukan percabulan lagi, tetapi anda juga perlu memutuskan kuasa dosa tersebut karena ingat kuasa dosa adalah mengikat. Dan hanya bisa dilepaskan ketika dosa itu dibawa di hadapan salib Kristus, dibasuh oleh darah-Nya dan iblis pun melihat hal itu. Sangat penting karena ketika anda belum memutuskan kuasa dosa percabulan hal ini bisa menjadi penghalang anda menikmati berkat spesial dalam rumah tangga saudara kelak. Ingat efek dosa percabulan di Perjanjian Lama, ketika efek dosa itu harus ditanggung sampai keturunan ke-empat. Bukan hanya itu saja, iblis juga mempunyai akses besar untuk membayangi keluarga masa depan saudara dengan dosa masa lampau yang belum dibereskan di hadapan TUHAN. Hal ini juga berlaku, ketika suami/istri kita melakukan dosa perzinahan setelah menikah. Hal yang sama perlu dilakukan. PERTOBATAN, DOA PEMUTUSAN KUASA DOSA dan KOMITMEN baru di hadapan TUHAN untuk tidak melakukannya lagi. Ranjang anda harus kudus. Hanya bersama orang yang telah anda bawa ke hadapan TUHAN. Selain dia, anda berzinah, itu Dosa. Dan ALLAH membenci dosa.

Terlalu banyak kasus yang dapat saya ceritakan bagaimana kuasa dosa yang belum beres bisa berpengaruh kepada keluarga dan kehidupan anak-anak anda di masa depan.

Selamat mempersiapkan pernikahan bagi yang sedang berpacaran.
Siapkanlah diri anda sebaik mungkin. Karakter anda adalah yang utama. Jika anda ingin mempunyai keluarga yang bahagia, maka perbaikilah kualitas karakter anda saat ini untuk melayani Tuhan dalam segala aspek kehidupan anda.

Selamat menjalani komitmen pernikahan bagi yang sudah berkeluarga.
Jalanilah komitmen anda dengan setia dan takut akan TUHAN.



Ringkasan dan refleksi oleh Maya Basoeki @ GKI Darmo Satelit Surabaya tgl 10-09-2011
Momen: Persembahan Pujian 'YESUS' oleh Serenity VG (Pelayanan pertama bagi saya dengan kelompok VG Serenity)..



August 15, 2011

Penjelajahan Tanpa Jejak

Sambil mengatur segala properti di kamar yang baru, saya menemukan secarik kertas berisi coretan-coretan khotbah yang pernah saya dengar.
Saya menemukan sebuah kutipan ayat yang menarik, 
yaitu Amsal 30:18-20.
Namun sayang, kertas yang berisi refleksi khotbah tidak berada bersama kutipan ayat tersebut. 

Karena teringat ayat itu pun, akhirnya saya mencoba membaca bagian itu, mempelajarinya dengan buku NIV Bible Study dan mencari penjelasan khotbah yang berkaitan dengan ayat tersebut di internet.

Setelah membaca beberapa isi khotbah maupun tafsiran tentang bagian ini yang cukup beragam, saya mencoba untuk membanding-bandingkannya. Dan akhirnya, saya menemukan suatu penjelasan yang cukup sinkron dan pastinya memberkati saya. 
Saya ingin membagikan bagian ini lewat postingan kali ini.

Proverbs 30:18-19
There are three things which are too wonderful for me, yes, four which I do not understand:
The way of an eagle in the air,
 the way of a serpent upon a rock, 
the way of a ship in the midst of the sea, 
and the way of a man with a maid.

Terjemahan:
Ada tiga hal yang mengherankan bagiku, bahkan empat hal yang sulit untuk dimengerti:
1. Jalan burung rajawali di udara.
2. Jalan ular yang menjalar di atas cadas.
3. Jalan sebuah kapal yang berlayar di tengah lautan, dan
4. Jalan seorang pria dengan seorang (pelayan) wanita.

Terjemahan yang lain:
Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:
jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.



Apa yang mengherankan dan yang sulit dimengerti dalam 4 hal tersebut?

1. Burung Rajawali yang terbang di udara



Burung Rajawali terkenal sebagai Raja Angkasa yang perkasa dan berkemenangan.
Keistimewaannya adalah dapat terbang membumbung tinggi. Inderanya sangat tajam untuk mengejar mangsanya sampai mendapatkannya.
Sekali sang Rajawali mengepakkan sayap dan melejit di udara maka dengan cepat rajawali akan dapat menembus awan dan hilang dari pandangan.


2. Ular yang berjalan di atas cadas


Pernah lihat ular berjalan di atas cadas?? 
Cadas itu berupa batu keras yang tajam yang biasanya ada di tebing-tebing curam atau gunung-gunung batu. Ular dapat melintasi cadas dengan sangat cepat dan sekejap menghilang tanpa jejak. 

3. Kapal berlayar di tengah lautan


Waktu kecil, sangat senang jika ada keluarga yang akan bepergian dengan kapal. Itu artinya saya bisa ikut mengantarnya ke dermaga, dan bisa berenang di bagian pantai yang dangkal. Kalau ke dermaganya malam, maka saya sangat senang menikmati langit di dermaga yang jernih dan penuh dengan bintang-bintang cemerlang. 

Berbicara tentang kapal, saya yakin kita semua pernah melihat dengan jelas kapal itu seperti apa? Dan bahkan pernah bepergian dengan kapal. 
Tapi saya ingin mengajak kita untuk berperan sebagai seseorang yang berdiri di dermaga dan menjadi saksi kepergian kapal.
Awalnya kapal yang tampak jelas di pelupuk mata anda, mulai perlahan-lahan bergerak menuju lautan lepas, dan semakin lama semakin jauh dan akhirnya hilang dari pandangan anda. 
Yah begitulah kapal yang pergi berlayar ke tengah lautan. 

4. Pria dan Wanita


Apa kesamaan antara rajawali yang terbang di udara, ular yang berjalan di atas cadas dan kapal yang berlayar di tengah lautan??
-- Penjelajahan tanpa meninggalkan jejak --

Apa hubungannya 'penjelajahan tanpa meninggalkan jejak' dengan 
jejak hubungan antara seorang pria dan wanita??

Dari beberapa sumber di internet yang telah saya baca, banyak sekali yang menghubungkan bagian ini sebagai suatu wisdom of life yaitu bahwa kita harus belajar dari seekor burung Rajawali yang mengarungi badai dan menjadi pemenang, atau seekor ular yang tetap berjalan walaupun di atas cadas yang menyakitkan atau harus seperti kapal yang berlayar maju menerjang ombak yang keras. 

Namun, sepertinya ayat 18 dan 19 ini tidak berdiri sendiri.
Ayat 18, 19 dan ayatnya yang ke-20 ini merupakan bagian yang utuh untuk menjelaskan suatu  makna yang integral.

Dan sepertinya penafsiran bagian ini sebagai suatu teladan hidup yang harus diikuti sebagaimana rajawali, ular dan kapal telah melakukannya dalam tantangannya masing-masing, merupakan penjelasan yang tidak nyambung dengan ayat 20. Dengan demikian, saya  lebih memilih penafsiran dari www.alkitab.sabda.org yang juga didukung dengan penafsiran dari NIV Bible Study.

Proverbs 30:20
This is the way of an adulterous woman: she eats and wipes her mouth and says, 
I have done no wickedness.

Terjemahan Amsal 30:20
Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, 
dan berkata: Aku tidak berbuat jahat.

Terjemahan yang lain:
Inilah siasat seorang wanita yang tidak setia kepada suaminya: Sesudah berzinah, ia makan lalu menyeka mulutnya, kemudian berkata, "Aku tidak berbuat apa-apa!"

Seorang pelacur melakukan perzinahan persis seperti ia menyantap makanannya, begitu selesai begitu pula berlalu tanpa kesan. Tidak ada jejak, tidak ada bukti bahwa ia baru saja makan (berzinah). Ini suatu gambaran yang mengerikan dari kehilangan hati nurani dan rasa bersalah setelah berselingkuh.

Refleksi di bagian ini-lah yang berkesan bagi saya, karena di sekitar kita, zaman seperti ini banyak sekali ditemui kisah-kisah pria dan wanita yang yang melakukan perzinahan.
Entah hal itu dilakukan atas dasar cinta maupun tidak atas dasar cinta, mereka melakukannya tidak dalam satu ikatan pernikahan dan tidak pernah merasa bersalah telah melakukannya.

Seperti memakan es krim, menikmati setiap gigitan, dan dengan lahapnya menghabiskan sampai bagian terakhir. Dan setelah itu, bekas es krim yang tersisa di bibir dapat di bereskan dengan satu sapuan tissue yang membuat orang lain tidak pernah menyangka bahwa anda baru saja menyantap es krim dengan begitu lahapnya.

Saya pikir, beginilah kisah penjelajahan tanpa jejak yang dimaksudkan sang penulis Amsal.
Dan bagian ini juga termasuk menjadi bagian yang tidak tepat di mata sang penulis.

Semua orang mempunyai masa lalu yang tidak dapat diubah.
Namun, jika hal itu pernah terjadi dalam hidup kita, apakah hati nurani kita masih cukup peka menyadari bahwa itu adalah bagian yang salah dan butuh untuk disucikan oleh Tuhan kesadaran dan pertobatan yang sebenarnya??

Saya percaya, tidak ada hal apapun di bawah kolong langit ini yang dapat dinikmati oleh seseorang kalau tidak mengikuti aturan main dari Sang Pencipta.
Begitupun hubungan antara pria dan wanita, di desain sangat spesial oleh Sang Pencipta untuk dinikmati dalam ikatan pernikahan.

..Selamat merenungkan..
..Selamat mengubah..
..Selamat menjaga..
'Selamat menaati aturan main Sang Khalik' 






May 24, 2011

Facing Your Giants


Teman..

Pernah merasa takut??
Jawabannya, pastilah...
Oo.. Salah.. Pertanyaan yang tepat adalah apakah anda adalah orang yang 'sering' merasa takut??

Saya sangat yakin, kita semua mempunyai satu titik gelap dan kelam yang akan terus mengitari kehidupan kita. Kita bisa saja takut dan khawatir tentang masa depan, masa lalu, orang-orang yang dikasihi, kehilangan seseorang atau hak milik, masalah/konflik, kegagalan atau apapun itu.

Semua orang pasti mempunyai rasa takut/khawatir paling sedikit satu hal dalam hidup.
Mungkin saat ini kita berhasil mengatasinya, tetapi pernah mengalami atau tidak, titik itu akan kembali membayangi kita, dengan cara yang sama atau dengan bungkusan yang berbeda.

Itulah sebabnya saya membedakannya, mempunyai rasa takut itu wajar bagi semua orang. Tetapi sering dikuasai oleh rasa takut dan khawatir itu adalah pilihan.
Rasa takut itu muncul karena suatu defisit yang sadar atau tidak disadari merupakan akibat dari semua ketimpangan dan tidak idealnya lingkungan dan manusia yang ada di sekitar kita.

Hmm.. Saya 'sering' merasa takut. Takut gagal. Akhirnya takut memilih. Takut sesuatu yg buruk terjadi pada orang-orang yg saya kasihi. Takut menghadapi masalah dengan orang-orang terdekat.
Aneh yah? Itulah 'giant-giant' dalam pikiran saya..

Nats saat teduh pagi hari ini, mengingatkan saya :

And who of you by worrying and being anxious can add one unit of measure to his stature or to the span of his life? (Matt 6:27)
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about its own things. 
Sufficient for the day is its own trouble” (Matt. 6:34).
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

This was His wise conclusion to His teaching 
on the debilitating power of worry
Worry doesn’t accomplish anything positive
it just adds to the sense that we are drowning in the troubles we are facing. 
We must take things as they come­—one day at a time­—and trust Him for the wisdom to respond properly.


Inilah kesimpulan bijaksana dari pengajaran Tuhan Yesus tentang kekuatan untuk melemahkan kekhawatiran. Kekhawatiran tidak menambah sesuatu yang positif, hanya akan membawa kita tenggelam semakin dalam pada masalah yang kita hadapi.  
Kita harus menghadapi masalah sebagaimana saat mereka datang dan  percayalah bahwa IA akan memberikan kebijaksanaan untuk merespon dengan tepat.


Memang benar, hari ini, saat ini, apabila saya sedang takut dan khawatir maka otomatis saya akan kehilangan damai sejahtera dan sukacita. Jika kita memilih untuk khawatir atau takut, maka hal itu hanya akan menambah beratnya realita yg sebenarnya harus kita hadapi. Bahkan saya mendapati, banyak sekali hal yg saya takutkan dan khawatirkan adalah hal-hal yang tidak pernah terjadi dalam hidup saya. Ketakutan dan kekhawatiran tidak menambah apapun yang baik dalam hidup kita, selain menambahkan beratnya beban yang harus kita tanggung.

Menariknya bagian ini karena kunci damai sejahtera yang akan menepis semua ketakutan dan kekhawatiran ada di ayat 33 :

But seek (aim at and strive after) first of all His kingdom and 
His righteousness (His way of doing and being right), 
and then all these things taken together will be given you besides.
(Matt 6:33)


Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-nya, 
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Teman saya bernama Eka Christa, sewaktu kami berdua sharing bersama di Solaria.. Dia mengumpamakan kepada saya mencari nilai Kerajaan Allah dan kebenaranNya itu seperti sebuah magnet.
Ketika kita mendapatkan magnet itu, maka semua hal lainnya akan otomatis dipengaruhi oleh gaya tarik magnet, dan segera akan mengikuti dimana kita berada.
Hal ini bukan berarti, bahwa ketika kita melakukan pelayanan kepada Tuhan maka semua hal bisa kita peroleh. Hal ini sama sekali bukan bicara tentang aktivitas tetapi suatu kepentingan kekal yang tercermin dalam nila-nilai Kerajaan Allah yang harus diusahakan dalam segenap kehidupan kita. Pentingkan itu, utamakan hal-hal tersebut. Mengusahakan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti Kasih, Kebenaran, Keadilan, Kekudusan dan lain sebagainya. Sepanjang kita mengutamakan hal-hal ini dalam hidup kita, janji bahwa kebahagiaan dan damai sejahtera itu akan tetap tinggal dalam hati kita menjadi hak kita.

Dengan demikian saya mengupdate status Facebook saya pada hari ini :


We were created to make our world more than just going through 
the motions of limited thinking, choices and routines. 
We are a significant piece of God's intricate plan
So, be happy because you have a peace in your self when you are doing Truth and having Faith. They are the roots of happines
Just be happy..


Kita diciptakan lebih dari sekedar untuk berjalan melalui pemikiran yang terbatas, pertimbangan pilihan dan rutinitas.
Kita adalah bagian yang signifikan dari rencana Allah yang besar dan rumit.
Jadi, bersukacitalah karena kita memiliki kedamaian di dalam diri kita ketika ketika kita melakukan kebenaran dan memiliki iman.
Karena itulah akar dari kebahagiaan sejati.
Bersukacitalah..


Kunci untuk tidak merasa khawatir dan takut adalah dengan merasakan damai sejahtera dan kebahagiaan. Dan damai sejahtera dan kebahagiaan yang sejati itu hanya ditemukan dalam pribadi orang-orang yang mengenal Tuhan (IMAN) dan mengusahakan nilai-nilai Kerajaan Allah (KEBENARAN) di dalam kehidupannya.

Facing your giants!!!





April 19, 2011

True Beauty Is Found Inside

Dalam beberapa waktu terakhir ini, saya sedang membaca kembali buku "Lady in Waiting". Saya membeli buku ini sekitar 3 tahun yang lalu, dan sudah 3 kali membacanya dan sangat terberkati dari perenungan-perenungan di dalam buku tersebut.
Buku ini cukup membantu saya untuk kembali mengingat dan memikirkan kualitas apa yg seharusnya dimiliki oleh seorang wanita yang bijaksana. Bijaksana dalam memilih pasangan hidup dan bijaksana dalam memanfaatkan waktu-waktu untuk meningkatkan kualitas karakter dalam menanti Tuhan dan sang Pria Allah. Wanita yang hidup dengan nilai-nilai kekal. Wanita kepunyaan Allah. 



Para wanita jomblo..
Mungkin awal-awalnya kita tidak ambil pusing dengan pendapat orang lain tentang keberadaan  kita yang masih belum berpasangan. Tetapi seiring berjalannya waktu, kita dapat terganggu dengan pendapat mereka.
Kita mulai terusik dengan beberapa pertanyaan maupun sindiran yang mungkin seperti ini :
Aduh, tahun ini sudah berapa nih umurnya?? 
Mana gandengannya? Kok belum pernah kelihatan?
Jgn terlalu menutup diri dan jual mahal, nanti menyesal lho.. Sekarang anak-anak cewek yang muda itu cantik-cantik, nanti stok pria 'bagus'nya habis.. 
Ga ada lelaki yang sempurna, udah pacaran aja dulu, kalau cocok langsung aja nikah..
Jangan terlalu pilih-pilih, kalau ada yang suka, jalan aja dulu.. Nanti baru dilihat lagi cocok atau ga.. 

Huff.. huff.. Bayangkan saja, kalau kita berada di tengah orang-orang yang meluncurkan pertanyaan dan sindiran seperti itu?? Rasanya perlu jawaban sehari deh untuk membungkam mereka. Tapi apakah emang hal itu perlu untuk dilakukan?? Ada beberapa sikap yang bisa saja terjadi. Kita bisa menjadi wanita yang gusar dan kompromi.

Wanita yang gusar
Yang paling pertama, kita bisa menjadi wanita yang mulai gusar karena kondisi kita yang masih jomblo di saat teman-teman yang lain sedang mesra-mesraan dengan pacarnya.. Mulai bertanya, apakah ada yang salah dengan diriku.. Apakah aku memang kurang terbuka, dan itulah yang membuat banyak pria takut mendekatiku? 
Eitzzz.. Stop!! Ini tandanya kamu mulai gusar.. Kamu mulai meragukan proses terbaik yg Allah rancangkan  bagimu pada saat ini..

Wanita yang gusar, akan mulai membandingkan dirinya dengan teman wanita lainnya dan cenderung mengasihani diri, menyalahkan sesuatu atau mempertanyakan sesuatu di dalam dirinya.. Mulai gusar kalau mendengar teman di sebelah kamarnya mulai bercanda tawa dengan pacarnya. Mulai gusar untuk memikirkan kegiatan setiap malam minggu.. Mulai memperbaiki potongan rambut, mulai belajar berdandan, mengganti stok pakaian dengan gaya terbaru.. Eeehh.. Bukan itu ga penting untuk dilakukan yah, cuman kalau motivasinya hanya agar kamu bisa menarik perhatian lelaki dan cepat mendapat pacar, Itu SALAH besar.. Kita perlu untuk tampil dengan baik, rapi dan enak dilihat bukan untuk menarik perhatian tapi itu merupakan bagian dari pembawaan diri.. Penampilan bisa saja menunjukkan kepribadian orang tetapi penampilan 'tidak selalu' menunjukkan personalitas.. Banyak wanita
zaman ini yang keasyikkan menghias penampilan luar dan lupa merawat hati dan karakternya. 

Wanita yang kompromi
Respon kedua yang mungkin terjadi adalah kita mulai menurunkan standar kualitas pasangan hidup. Mulai kompromi dengan beberapa pria yang sedang mendekati kita. Mulai merasionalisasikan setiap kenyataan yang kita lihat tentang pria yang sedang mengejar kita dengan kriteria-kriteria pasangan hidup yang pernah kita buat. Kita cederung ingin mempercepat proses pertemanan menjadi proses pacaran. Padahal, kita baru mengenal tampilan luarnya saja, namun dengan percaya dirinya kita berpikir bahwa kita sudah mengenal pria itu sepenuhnya. Itulah dia. Saya yakin dia berkata jujur. Saya bisa merasakannya. Ini pernyataan-pernyataan penuh kepercayaan diri yang bisa dilakukan oleh kita. 

Sekali lagi saya bukannya tidak mempercayai suara hati dan perasaan seorang wanita. Namun, dalam kondisi seperti ini kita perlu tetap memberikan ruang gerak yang luas dan waktu yang tidak terbatas untuk mendoakan semua yang kita rasakan. Jangan bertindak sebelum waktunya. Jangan mendahului pimpinan Tuhan. Mungkin hal ini sangat abstrak, namun kalau seandainya kita punya waktu yang lebih banyak untuk berdoa maka saya yakin kita bisa dapat mengerti bagaimana tidak bertindak mendahului pimpinan Tuhan. PimpinanNya yang sangat natural. Yang ada dalam doa dan kriteria-kriteria yang selama ini kita doakan sebelum pria itu datang. Percaya dan doakan hal itu lebih lagi. Sang pria itu akan menjadi orang yang tepat, yang datang di saat yang tepat dan dengan cara yang tepat. Kalau dia orang yang tepat maka kita tidak perlu menurunkan standar kriteria yang kita doakan sebelumnya. Saat yang tepat kalau kita merefleksikan kesiapan kita di hadapan Tuhan dan kita pun yakin Tuhan menyetujui bahwa ini memang waktunya untuk berproses bersamanya. Tentunya hal ini dinilai dari kondisi kerohanian kita yang sedang sehat dan terjaga. Dengan cara yang tepat adalah bagaimana cara kita menikmati setiap tahapan alur proses yang benar. Tidak terburu-buru segera naik level kedekatan. Perlu untuk menikmati proses mengenal dan bertumbuh bersama yang pastinya menempuh waktu yang lebih lama.


Mempersiapkan diri menjadi wanita yang terbaik untuk pasangan hidup
Saya pernah mendengar sesorang berkata kepada saya :
Kalau belum menikah, kita perlu memilih yang terbaik di antara yang baik.
Kalau sudah menikah, kita perlu mengusahakan yang terbaik. Apapun yang terjadi berusaha menjadi yang terbaik untuk pasangan kita.

Pada waktu itu, saya mengatakan bahwa saya sepakat dengannya. Namun setelah saya berpikir lagi, saya merasa pernyataan itu kurang lengkap. 
Saya rasa walaupun belum menikah, fokus kita yang utama bukanlah bagaimana akan memilih yang terbaik. Hal itu memang penting namun yang lebih utama dan yang jauh lebih penting adalah bagaimana mempersiapkan diri menjadi yang terbaik bagi pasangan hidup kita. Karena orang yang terbaik menurut kita dan menurut Tuhan mungkin saja berbeda (eits,, ini ada sesi khusus). Tetapi, definisi Tuhan agar kita menjadi pribadi terbaik tidak mungkin ambigu. 

Jadi ingat ayat ini :

Charm and grace are deceptive, 
and beauty is vain [because it is not lasting], 
but a woman who reverently and worshipfully fears the Lord, 
she shall be praised!
Proverbs 31: 30

Kemolekan adalah bohong,
 dan kecantikan sia-sia [karena kedua hal ini tidak kekal], 
namun seorang wanita yang penuh hormat 
dan takut akan Tuhan akan dipuji-puji.
Amsal 31:30

Intinya jangan gusar karena hal-hal yang lahiriah, dengan hal-hal yang gak esensi. Jangan sedikit pun berkompromi dengan apa yang ga benar. Kriteria pasangan hidup yang detail dan proses seleksi ketat yang kita doakan tidak mempersulit kita untuk memilih dan mendapatkannya, justru akan mempermudah kita untuk menemukannya di antara banyak pilihan yang ada. Arahkan waktu dan perhatian untuk membangun hal-hal yang tidak mudah hilang di dalam dirimu.  Kecantikkan sejati akan ditemukan dalam karakter seorang wanita. Karakter yang menghormati dan takut akan Allah. Ketaatan dan kesetiaan yang dinikmati dalam setiap proses kehidupan. Biarkan waktu menemani sang Pria itu untuk mendalami kekayaan harta karun yang dimiliki seorang wanita Allah. Nantinya, seorang suami dan anak-anak akan memuji istri dan ibu mereka bukan karena ia cantik dan rupawan tetapi karena mereka merasakan nilai-nilai Kerajaan Allah yang nyata dari kehidupan istri dan ibu mereka.

Salam buat semua wanita kepunyaan Allah.
Teruslah fokus untuk mempersiapkan diri bukan hanya untuk sang pria Allah yang akan datang tetapi terlebih jauh daripada itu, mempersiapkan diri menjadi wanita bijaksana yang menanti kedatangan Sang Mempelai Agung - Tuhan Yesus Kristus.

Dear Lord, help us see
True beauty is found inside
When we, woman of God, develop godly Character in our life
And are clothed with Jesus Christ.