pages

August 15, 2011

Penjelajahan Tanpa Jejak

Sambil mengatur segala properti di kamar yang baru, saya menemukan secarik kertas berisi coretan-coretan khotbah yang pernah saya dengar.
Saya menemukan sebuah kutipan ayat yang menarik, 
yaitu Amsal 30:18-20.
Namun sayang, kertas yang berisi refleksi khotbah tidak berada bersama kutipan ayat tersebut. 

Karena teringat ayat itu pun, akhirnya saya mencoba membaca bagian itu, mempelajarinya dengan buku NIV Bible Study dan mencari penjelasan khotbah yang berkaitan dengan ayat tersebut di internet.

Setelah membaca beberapa isi khotbah maupun tafsiran tentang bagian ini yang cukup beragam, saya mencoba untuk membanding-bandingkannya. Dan akhirnya, saya menemukan suatu penjelasan yang cukup sinkron dan pastinya memberkati saya. 
Saya ingin membagikan bagian ini lewat postingan kali ini.

Proverbs 30:18-19
There are three things which are too wonderful for me, yes, four which I do not understand:
The way of an eagle in the air,
 the way of a serpent upon a rock, 
the way of a ship in the midst of the sea, 
and the way of a man with a maid.

Terjemahan:
Ada tiga hal yang mengherankan bagiku, bahkan empat hal yang sulit untuk dimengerti:
1. Jalan burung rajawali di udara.
2. Jalan ular yang menjalar di atas cadas.
3. Jalan sebuah kapal yang berlayar di tengah lautan, dan
4. Jalan seorang pria dengan seorang (pelayan) wanita.

Terjemahan yang lain:
Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:
jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.



Apa yang mengherankan dan yang sulit dimengerti dalam 4 hal tersebut?

1. Burung Rajawali yang terbang di udara



Burung Rajawali terkenal sebagai Raja Angkasa yang perkasa dan berkemenangan.
Keistimewaannya adalah dapat terbang membumbung tinggi. Inderanya sangat tajam untuk mengejar mangsanya sampai mendapatkannya.
Sekali sang Rajawali mengepakkan sayap dan melejit di udara maka dengan cepat rajawali akan dapat menembus awan dan hilang dari pandangan.


2. Ular yang berjalan di atas cadas


Pernah lihat ular berjalan di atas cadas?? 
Cadas itu berupa batu keras yang tajam yang biasanya ada di tebing-tebing curam atau gunung-gunung batu. Ular dapat melintasi cadas dengan sangat cepat dan sekejap menghilang tanpa jejak. 

3. Kapal berlayar di tengah lautan


Waktu kecil, sangat senang jika ada keluarga yang akan bepergian dengan kapal. Itu artinya saya bisa ikut mengantarnya ke dermaga, dan bisa berenang di bagian pantai yang dangkal. Kalau ke dermaganya malam, maka saya sangat senang menikmati langit di dermaga yang jernih dan penuh dengan bintang-bintang cemerlang. 

Berbicara tentang kapal, saya yakin kita semua pernah melihat dengan jelas kapal itu seperti apa? Dan bahkan pernah bepergian dengan kapal. 
Tapi saya ingin mengajak kita untuk berperan sebagai seseorang yang berdiri di dermaga dan menjadi saksi kepergian kapal.
Awalnya kapal yang tampak jelas di pelupuk mata anda, mulai perlahan-lahan bergerak menuju lautan lepas, dan semakin lama semakin jauh dan akhirnya hilang dari pandangan anda. 
Yah begitulah kapal yang pergi berlayar ke tengah lautan. 

4. Pria dan Wanita


Apa kesamaan antara rajawali yang terbang di udara, ular yang berjalan di atas cadas dan kapal yang berlayar di tengah lautan??
-- Penjelajahan tanpa meninggalkan jejak --

Apa hubungannya 'penjelajahan tanpa meninggalkan jejak' dengan 
jejak hubungan antara seorang pria dan wanita??

Dari beberapa sumber di internet yang telah saya baca, banyak sekali yang menghubungkan bagian ini sebagai suatu wisdom of life yaitu bahwa kita harus belajar dari seekor burung Rajawali yang mengarungi badai dan menjadi pemenang, atau seekor ular yang tetap berjalan walaupun di atas cadas yang menyakitkan atau harus seperti kapal yang berlayar maju menerjang ombak yang keras. 

Namun, sepertinya ayat 18 dan 19 ini tidak berdiri sendiri.
Ayat 18, 19 dan ayatnya yang ke-20 ini merupakan bagian yang utuh untuk menjelaskan suatu  makna yang integral.

Dan sepertinya penafsiran bagian ini sebagai suatu teladan hidup yang harus diikuti sebagaimana rajawali, ular dan kapal telah melakukannya dalam tantangannya masing-masing, merupakan penjelasan yang tidak nyambung dengan ayat 20. Dengan demikian, saya  lebih memilih penafsiran dari www.alkitab.sabda.org yang juga didukung dengan penafsiran dari NIV Bible Study.

Proverbs 30:20
This is the way of an adulterous woman: she eats and wipes her mouth and says, 
I have done no wickedness.

Terjemahan Amsal 30:20
Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, 
dan berkata: Aku tidak berbuat jahat.

Terjemahan yang lain:
Inilah siasat seorang wanita yang tidak setia kepada suaminya: Sesudah berzinah, ia makan lalu menyeka mulutnya, kemudian berkata, "Aku tidak berbuat apa-apa!"

Seorang pelacur melakukan perzinahan persis seperti ia menyantap makanannya, begitu selesai begitu pula berlalu tanpa kesan. Tidak ada jejak, tidak ada bukti bahwa ia baru saja makan (berzinah). Ini suatu gambaran yang mengerikan dari kehilangan hati nurani dan rasa bersalah setelah berselingkuh.

Refleksi di bagian ini-lah yang berkesan bagi saya, karena di sekitar kita, zaman seperti ini banyak sekali ditemui kisah-kisah pria dan wanita yang yang melakukan perzinahan.
Entah hal itu dilakukan atas dasar cinta maupun tidak atas dasar cinta, mereka melakukannya tidak dalam satu ikatan pernikahan dan tidak pernah merasa bersalah telah melakukannya.

Seperti memakan es krim, menikmati setiap gigitan, dan dengan lahapnya menghabiskan sampai bagian terakhir. Dan setelah itu, bekas es krim yang tersisa di bibir dapat di bereskan dengan satu sapuan tissue yang membuat orang lain tidak pernah menyangka bahwa anda baru saja menyantap es krim dengan begitu lahapnya.

Saya pikir, beginilah kisah penjelajahan tanpa jejak yang dimaksudkan sang penulis Amsal.
Dan bagian ini juga termasuk menjadi bagian yang tidak tepat di mata sang penulis.

Semua orang mempunyai masa lalu yang tidak dapat diubah.
Namun, jika hal itu pernah terjadi dalam hidup kita, apakah hati nurani kita masih cukup peka menyadari bahwa itu adalah bagian yang salah dan butuh untuk disucikan oleh Tuhan kesadaran dan pertobatan yang sebenarnya??

Saya percaya, tidak ada hal apapun di bawah kolong langit ini yang dapat dinikmati oleh seseorang kalau tidak mengikuti aturan main dari Sang Pencipta.
Begitupun hubungan antara pria dan wanita, di desain sangat spesial oleh Sang Pencipta untuk dinikmati dalam ikatan pernikahan.

..Selamat merenungkan..
..Selamat mengubah..
..Selamat menjaga..
'Selamat menaati aturan main Sang Khalik' 






1 comment:

andri p said...

wow...refleksinya mantap May. Aku berencana mau menghidupkan buletin Satelit Pos di gki Dasa. mau gabung jadi salah satu kontributor artikel/ refleksi/ review film, dsb ngga?