pages

Showing posts with label Movie Sharing. Show all posts
Showing posts with label Movie Sharing. Show all posts

November 04, 2013

Jane Eyre


Teman terkasih..

Film ini menimbulkan kembali gairah saya untuk menulis novel. Sudah sejak kuliah, saya ingin sekali menulis novel tapi proyek ketaatan saya selalu tidak bisa saya taati. Semua judul dan plot cerita yang pernah terlintas di benak saya menjadi pudar seiring dengan berjalannya waktu. Bukan hanya relasi saja yang membutuhkan kesetiaan, namun menulis novel juga membutuhkan kesetiaan luar biasa. 

Saya mengagumi kekayaan novel ciptaan Charlotte Bronte yang dituangkan dalam film ini. Menurut saya novel ini layak diangkat dalam layar lebar dan menjadi film alternatif yang bermutu. Saya menonton film ini tiga kali berturut-turut, dan semakin jatuh cinta ketika berusaha mencoba mengerti lebih dalam pesan di dalamnya. Wanita ini, Charlotte Bronte, sangat cemerlang. Dia mempunyai 'X-Factor' dalam hidupnya, yang saya yakin, itulah yang menjadi inspirasinya dalam berimajinasi mengenai tokoh Jane Ayre dalam novel-nya.

Berikut saya ingin berbagi beberapa poin pembelajaran yang bisa kita pelajari dari tokoh Jane Eyre dalam novel karya Charlotte Bronte, khususnya untuk para wanita yang hidup di abad 21 ini. 

1. Cari dan temukan 'personal relationship' dengan Tuhan. Kalau sudah menemukannya, hidupi apa yang kamu tahu benar. Tidak perlu sempurna karena selagi masih manusia kita akan jatuh bangun. Namun, lakukan satu hal yang benar dalam satu waktu. Biasakanlah seperti itu setiap saat. Suatu saat, anda akan melihat hidup dan karakter anda berubah menjadi lebih baik karena kebiasaan itu.
Saya kira, film ini adalah salah satu potret penghormatan kepada Tuhan yang sangat personal. Mengapa personal? Karena cara dia menghormati Tuhan lahir dari pemahamannya yang personal bersama Tuhan. Bukan mengikuti pengalaman dan arahan orang lain. Bukankah sejak kecil bahkan sampai saat ini, seringkali hidup kita diramaikan dengan 'apa yang baik' menurut orang lain (orang tua, pemimpin gereja, teman dan masyarakat)? Bukan maksud saya agar kita tidak mendengarkan nasehat atau pengalaman orang lain, namun lebih dari pada itu, kita mendengarkan dan belajar dari mereka tetapi kita harus 'meramu' semua nasehat dan contoh yang ada di sekitar kita untuk memperoleh pengertian yang personal sesuai konteks panggilan Tuhan yang unik bagi kita.

2. Jadi orang yang mengerti 'hati Tuhan', karena anda akan taat karena anda mengasihi-Nya. Tapi jangan pernah berusaha mentaati satu set aturan yang bertujuan untuk membuat anda diterima atau ingin terlihat baik.
Kadang Saya pikir problematika yang dihadapi sang tokoh, Jane Eyre, dalam film ini sangat mewakili problematika wanita seperti saya. Walaupun dalam kemasan zaman yang sangat berbeda, namun sikap dan prinsip hidup Jane Eyre sangat kontekstual dengan zaman ini. Jane Eyre memberikan pemahaman yang cukup jelas antara batas antara menghormati Tuhan dan mengikuti agama. Konteks yang saya maksudkan sama itu adalah kondisi dimana orang menggunakan nama Tuhan untuk membungkus idealisme pribadi/lembaga untuk memaksakan orang lain mengikuti apa yang mereka pikir benar untuk dilakukan -->abuse rohani. Dan itu sangatlah tidak benar. Dalam film ini ada beberapa tokoh yang saya pikir telah dengan sengaja melakukan abuse rohani kepada Jane. Seperti Mr Brocklehurst, salah satu guru dari Jane, menyebarkan fitnah sejak hari pertama Jane menginjakkan kaki di sekolah itu. Mr Brocklehurst mewakili tipe pemuka-pemuka agama yang terlihat sangat strick dengan satu set aturan agamawi dan meng'klaim tahu apa yang baik menurut Tuhan dan kemudian memakai hal itu untuk menghakimi ketidaksempurnaan/ketidakmaksimalan seseorang menurut cara berpikir mereka.

Hmmm.. Sampai di sini, apakah teman-teman penasaran dengan film ini??
Ayook dicari filmnya, dan segera dinonton. Saya lanjutkan poin pembelajaran dari Jane Eyre. Poin-poin berikut merupakan hasil perenungan saya berdasarkan pengalaman.

3. Menghargai dan mengasihi dirimu sendiri adalah hal yang esensi. Kamu tidak bisa menunjukkan cara mengasihi orang lain tanpa terlebih dahulu mengasihi dirimu. 
Ketika Jane tahu orang dicintainya, telah menikah dengan wanita, dan wanita itu masih hidup, Jane dengan independensinya memutuskan untuk meninggalkan Edward Rochester. Jane memegang rule, bahwa adalah salah ketika menikah orang yang sudah menikah dan pasangannya masih hidup. Tidak peduli seberapa besar Jane mencintai Edward, dia lebih memilih kehormatan dirinya. Saat itu, Jane mempunyai banyak waktu untuk merenungkan dan memikirkan situasi yang sedang terjadi secara menyeluruh dan sampai pada kesimpulannya sendiri. Jane tidak membiarkan Edward meyakinkan dirinya bahwa menikahi Edward dengan status sebagai suami orang lain adalah baik-baik saja. 




4. Kamu dapat menang terhadap masa lalu, sekalipun masa lalu-mu sangat mengerikan.  
Novel ini dimulai ketika Jane berumur sekitar 10 tahun. Ayah dan ibunya meninggal karena tifus sehingga Jane harus tinggal dengan Mr. Reed (orang yang mengadopsi Jane dan Jane menganggapnya sebagai pamannya). Jane sangat dikasihi oleh pamannya, namun sangat dibenci oleh istri pamannya. Setelah pamannya meninggal karena sakit, Jane hidup dalam kesulitan. Setiap hari menjadi korban kenakalan dan kejahilan sepupunya dan kekasaran istri pamannya. Jane akhirnya bisa diselamatkan dari mimpi buruk di rumah pamannya, dengan masuk ke Lowood School untuk para gadis. Sebelum Jane berangkat untuk masuk asrama sekolah, dengan berani ia bertemu dengan istri pamannya dan berani berkonfrontasi. 

Walaupun hidup dalam penindasan, tapi itu tidak membuat keberaniannya memudar, justru mengasah karakternya menjadi anak yang berani menunjukkan sikap. Ternyata lepas dari rumah, tidak membuat hidup Jane menjadi aman. 
Di antara 80 orang anak gadis yang tinggal di asrama sekolah itu, Jane menemukan sahabatnya, Helen Burns. Mereka berbagi kehidupan dan jiwa mereka semakin melekat karena kejujuran antara satu dan yang lain. Helen menjadi sakit karena fasilitas sekolah yang sangat minim. Uang sekolah dipakai oleh Mr Brocklehurst sehingga mereka harus tinggal dalam kamar yang dingin dengan makanan yang sedikit serta pakaian yang sangat tipis. Setelah berjuang beberapa waktu, Helen akhirnya meninggal di pelukan Jane. Satu ungkapan Helen yang menjadi titik balik refleksi Jane terhadap semua bentuk ketidakadilan yang pernah diterimanya dalam kehidupannya: “Life appears to me too short to be spent in nursing animosity or registering wrongs". 

Jane berhasil mengatasi masa lalu, dan mengubah jalan hidupnya. Saya diperkenankan oleh Tuhan bertemu banyak teladan hidup orang yang berasal dari latar belakang kurang mengenakkan dan mempunyai masa lalu sangat menyedihkan. Namun, ketika mendengarkan mereka bercerita tentang hidup mereka dan melihat hidup mereka saat ini, saya benar-benar kagum, mereka adalah pemenang kehidupan karena mereka berhasil mengatasinya. Bagaimana dengan kamu? Apa masa lalu-mu? Apakah kamu masih hidup saat ini sebagai korban masa lalu atau sebagai pemenang dari masa lalu?

5. Jangan pernah percaya kalau ada seseorang atau budaya yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak bisa kita lakukan karena kita terlahir sebagai perempuan. Itu salah.  
Berikut penggalan ungkapan dalam novel/film Jane Eyre ini dan biarkan diri anda terinspirasi: "Women are supposed to be very calm generally: but women feel just as men feel; they need exercise for their faculties, and a field for their efforts, as much as their brothers do; they suffer from too rigid a restraint, to absolute a stagnation, precisely as men would suffer; and it is narrow-minded in their more privileged fellow-creatures to say that they ought to confine themselves to making puddings and knitting stockings, to playing on the piano and embroidering bags. It is thoughtless to condemn them, or laugh at them, if they seek to do more or learn more than custom has pronounced necessary for their sex'. Ini adalah pemikiran seorang wanita yang dipublikasikan pada tahun 1847. Bayangkan, bukankah sampai sekarang, di abad ke-21 ini  masih banyak wanita khususnya di Indonesia yang terperangkap dalam rantai budaya yang salah ini?? Saya juga mengalami korban dari 'budaya' ini. Saya memberikan contoh, di budaya orang Kupang - NTT (note: bukan semua orang NTT seperti ini, saya mengambil contoh ini karena saya adalah korbannya, ha ha ha), seorang wanita dianggap aneh/dicurigai ada sesuatu yang salah jika sampai berumur 30 tahun belum pacaran/menikah. Pertanyaan-pertanyaan mengenai, sudah ada yang mau?? Mungkin terlalu pilih-pilih dan jual mahal makanya belum dapat sampai sekarang. Dan masih banyak bentuk kalimat 'penindasan' lainnya yang masih berkembang biak dengan bebasnya dan mengukung wanita. Mari berpikir, apakah salah satu atau salah dua dari keluarga/tetangga-mu masih mempunyai pikiran seperti ini? He he he, hanya kamu yang tahu.

6. Yang terpenting kejar kecantikan karakter, karena itulah yang akan menjadi hiasan utama seorang wanita. 
Jane Eyre bukan wanita cantik menurut standar konvensional. Dan Mr. Rochester adalah seorang pria tampan. Kehidupan lebih sulit bagi Jane karena dia tidak menarik. Tapi ini budaya Victorian yang menempatkan begitu banyak nilai dalam keindahan yang dikritik habis-habisan dalam film ini. Jane adalah orang yang mengagumkan, terlepas dari dia cantik atau tidak. Memang benar, kadang-kadang kita akan menjadi orang yang lebih bahagia jika kita berhenti untuk memberikan perhatian terlalu banyak tentang penampilan (memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan).

7. Hidup menjadi sebuah petualangan tanpa batas untuk orang-orang yang berani mengambil resiko.  
Jane mencatat, “I remembered that the real world was wide, and that a varied field of hopes and fears, of sensations and excitements, awaited those who had the courage to go forth into its expanse, to seek real knowledge of life amidst its perils". 
Yang dalam bahasa terejmahan saya kira-kira seperti ini: "Saya ingat bahwa dunia nyata adalah luas, dan di sana terdapat medan yang sangat bervariasi dari harapan dan ketakutan, sensasi dan kegembiraan, yang menunggu orang-orang yang mempunyai keberanian untuk berjalan maju untuk mencari ilmu sejati kehidupan yang diperoleh di tengah-tengah bahaya". 
Kalau Jane tidak berani, dia mungkin telah kembali setelah lulus dari Sekolah Loowood ke wanita kejam yang membesarkannya dan tidak pernah mencari sesuatu yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Kalau Jane tidak berani, maka dia tidak akan meninggalkan Edward. Jane bisa saja memilih tempat aman yaitu dengan tetap menikah dengan Edward, sang pria kaya dan gagah yang telah jatuh cinta dengannya. Jane bisa saja berpikir saat itu, inilah kehidupan yang menyenangkan yang seharusnya dicicipinya sejak kecil. Namun, ia memilih meninggalkan Edward karena prinsip kehidupannya yang fundamental. Kalau Jane tidak berani, maka dia akan dengan mudah dimanipulasi oleh St. John Rivers yang mempengaruhi Jane untuk menikahinya dengan memakai alasan pernikahan untuk tujuan yang mulia yaitu sebagai misionaris suami-istri ke daerah India. Ayo, apakah kehidupan anda saat ini membosankan? Mungkin salah satunya karena anda ada di posisi nyaman.
 
Demikian 7 pelajaran yang saya dapatkan dari Jane Eyre, semoga bisa menjadi inspirasi buat teman-teman, khususnya para wanita.

Sebagai akhir dari tulisan saya kali ini, saya mengutip beberapa quote yang bagus dalam film tersebut, yang pasti akan membuat anda terkagum-kagum dengan Jane Eyre, sang wanita sederhana, dengan karakter mengagumkan, yang lahir dari imajinasi seorang Novelis bernama Charlotte Brontë.







 




 
   
Semoga 7 pelajaran dari Jane Eyre di atas bisa berguna buat para wanita yang membaca.




With Love,

Maya

September 07, 2011

Into The Wild




Title Card of Into The Wild Movie
There is a pleasure in the pathless woods;  
There is a rapture on the lonely shore; 
There is society, where none intrudes, 
 By the deep sea, and music in its roar; 
I love not man the less, but Nature more... 
- Lord Byron -


Ada kenikmatan dalam hutan yang tak terjamah..
Ada keriangan di tengah pantai yang sepi..
Ada komunitas dimana tak ada pemaksaan..
Pada laut yang dalam, alunan suara dan bunyi gemuruh..
Bukan berarti aku tidak menyukai manusia, 
hanya aku lebih menyukai alam..

Sebenarnya saya sudah pernah menonton film ini, entah dimana (mungkin di kos), entah kapan (rasanya waktu kuliah), saya pun melupakannya.. Saya menonton film ini untuk kedua kalinya karena cerita singkat yang diberikan oleh satu teman.. Dan hal ini membuat saya lebih bisa menghayati karakter dan cara pandang sang tokoh utama Christopher McCandless


Well, saya sangat menganjurkan teman-teman untuk menonton sendiri film ini.. Film yang benar-benar 'ber-isi'.. Membuat kita memikirkan kembali makna kehidupan yg sebenarnya kita cari di tengah nilai kehidupan dangkal yang dibentuk dengan berbagai paham-paham yang berintikan pemuasan hawa nafsu sang superior 'manusia'..


Christopher: 
'Mr. Franz I think careers are a 20th century invention and I don't want one'..


Kalimat di atas adalah salah satu kalimat yang diucapkan oleh Christopher saat ia berargumen dengan Franz, seorang kakek tua yang bertemu Christ di tengah perjalanannya menuju Alaska.. Saya pikir Chris ini tipe orang yang benar-benar berani memaknai hidupnya sendiri walaupun hal itu akan terlihat aneh dan berbeda dengan 'pada umumnya'.. 
Prinsip yang ia pegang membuat dia berbeda, bukan keinginan untuk tampil berbeda dengan orang lain.. Ia tidak mau hidupnya hanya berakhir dengan memenuhi apa yang dikatakan orang lain, termasuk orang tuanya.. 
Setelah memberikan gelar 'Sarjana' pada orang tuanya, ia pun memutuskan untuk memulai hidupnya sendiri dengan cara menjalani sesuatu yang memang benar-benar ingin ia lakukan..


Christopher: 
I'm going to paraphrase Thoreau here... 
Rather than LOVE, than MONEY, than FAITH, 
than FAME, than FAIRNESS... 
Give me TRUTH. 

Click here to Read about Henry David Thoreau 



Filosofinya memeluk cita-cita sederhana, hidup mandiri, dan berwawasan. Tulisannya banyak sekali menyoroti aspek dari kesederhanaan hidup, kesombongan yang menjangkit masyarakat sekitarnya dan kebahagiaan dalam kesendiriannya. Thoreau adalah teman dekat dari filsuf transcendentalist besar lainnya, seperti Ralph Waldo Emerson yang esai dan puisi-nya layak dibaca bagi siapapun yang ingin menciptakan bentu-bentuk alternatif hidup.

Lebih dari CINTA,
lebih dari UANG,
lebih dari KEPERCAYAAN,
lebih dari KETENARAN,
lebih dari KEJUJURAN..
Berikan aku KEBENARAN...


Di sekitar kita, terlalu banyak paham, contoh, ide dari setiap manusia yang ingin memaknai hidupnya dengan caranya masing-masing. Berbagai filosofi melatarbelakangi setiap aksi pemaknaan hidup. Banyak alternatif jenis hidup yang bisa saja sesuai dengan yang kita inginkan. Mungkin di sekian banyak pilihan itu, ada tokoh yang kita kagumi cara-nya memaknai kehidupannya. It's OK. Tapi kembali lagi, setiap kehidupan itu unik karena setiap pribadi yang pernah bernafas diciptakan sedemikian spesial oleh Tuhan. Banyak filosofi atau cara pandang orang lain yang dapat menjadi inspirasi bagi kita, namun pemaknaannya tetap harus mengembalikan kita kepada konteks ke'unik'kan kita masing-masing untuk menggenapi tujuan penciptaan-Nya.


Thoreau dan filsuf-filsuf lainnya sudah menemukan, memilih, menjalani, dan mengakhiri kisah hidupnya. Apa yang mereka percayai, itu yang mereka usahakan untuk dihidupi, dan itu telah selesai. Tapi hidup saya dan anda belum selesai. Ayo, bersama-sama mendefinisikan hidup dan nilai apa yang kita pegang. Cara pandang kita akan menentukan Nilai apa yang kita pegang sebagai kebenaran yang absolut. Dengan memegang nilai  itu-lah kita akan memaknai hidup ini.


Berikut beberapa quote yang bagus yang saya temui di dalam film ini. Semoga dapat 'mampir sejenak di hati dan pikiran' kita semua.

I read somewhere... 
How important it is in life not necessarily to be strong... 
..But to feel strong..


Saya sependapat.. Kita tidak dituntut untuk selalu menjadi kuat atau tampak selalu kuat.. Tetapi, kita memang mengalami segala kondisi sulit untuk merasa kuat.. Merasakan sebuah  'kekuatan' untuk 'dimampukan' melewati semua kondisi yang seterjal apapun yang terjadi di dalam kehidupan ini.

Some people feel like they don't deserve love.
 They walk away quietly into empty spaces, 
trying to close the gaps of the past.

Setiap orang bisa saja memiliki pengalaman pahit yang membuat kita menjadi pribadi yang 'kurang utuh' saat ini. Pengalaman traumatis dan kekurangan kasih sayang ini akan berbekas dan tetap menjadi bagian yang hilang, seperti lubang besar di jiwa yang mungkin tidak akan pernah disembuhkan secara sempurna oleh kebahagiaan tertinggi yang dicapai di masa sekarang atau masa depan.

Namun, memutuskan untuk berjalan ke dalam lorong kesedihan.. 
Meratapi rasa kehilangan di masa lalu itu.. 
Dan duduk diam dalam kesenjangan itu merupakan KEPUTUSAN kita..
Ingat, kita memang tidak bisa mencegah orang lain melakukan sesuatu yang buruk kepada kita. Tetapi keputusan memilih untuk sakit hati atas perbuatan mereka adalah hak kita, keputusan kita.
Mungkin kita sudah sering mendengar kalimat ini, namun hal ini benar-benar saya katakan, karena saya memang juga mengalami-nya.. Bagaimana sakit hati itu bisa menjadi akar kepahitan yang akan terus mengambil damai sejahtera di hati kita.. Kita mungkin bahagia, tapi semua kebahagian itu hanyalah kebahagiaan semu.. Karena sebenarnya kita tidak pernah bisa berbahagia kalau penyakit sakit hati masih bersemayam di hati kita.. 
Orang yang menyebabkan kita merasakan sakit hati itu dan bahkan Tuhan pun tidak bertanggung jawab terhadap anda. 

Just let it gooo.. Go with the wind.. Forgive themm..


Saya rasa, kita baru bisa benar-benar hidup
ketika bisa melepaskan pengampunan.. 
Dan kita baru bisa benar-benar bahagia
ketika bisa melimpahkan kasih kepada orang lain, 
termasuk orang yang menyakiti kita.  
  
When you WANT something in life, 
you just gotta REACH OUT and GRAB IT. 
Coz you are the APPLE of HIS eye.

Saya merinding ketika mendengarkan kalimat ini.. Ketika ingin melangkah, ketika ingin meraih sesuatu, selalu ada ketakutan.. Selalu ada kekhawatiran yang terbesit.. 
Guys.. Ketika anda merindukan sesuatu (of course not selfish ambition), sesuatu itu sudah ada, sudah tersedia di sana.. Anda hanya perlu menggapainya..
 *(Saya pun masih sangat berjuang di bagian ini). 

Tuhan sudah menyiapkan semua yang BAIK menurut pandanganNya dan itu pasti adalah hal yang terbaik untuk hidup-mu.. Karena Ia pencipta-mu.. Kita adalah biji mata-Nya.. Kesayangannya..
*(Mengetahui hal ini dan benar-benar mempercayai-Nya adalah hal yang sangat berbeda. Tapi bagaimana bisa mempercayai kalau belum mengetahui. Karena kita sudah sama-sama mengetahui, mari belajar untuk mempercayainya dan berusaha meraihnya *_^). 

If we ADMIT that human life can be ruled by REASON, then all possibility of life is DESTROYED.

Ada sesuatu yang lebih besar dari daya khayal dan akal pikiran manusia. 
Kehidupan, manusia dan dunia telah memperlihatkan dengan jelas bahwa ada sesuatu yang melebihi segalanya yang mengatur segala kerumitan materi dan sistem di jagad raya ini. Tuhan memang lebih besar daripada akal pikiran manusia. Sehingga tidak semua hal dapat kita pahami dan mengerti dengan akal ini. Namun, jika akal ini dibawa untuk ditundukkan dalam pengenalan akan Tuhan, maka sedikit demi sedikit kita akan mengalami pengenalan dan pencerahan akan semua misteri dan rahasia kehidupan 
*(hopefully) 

You don't need human RELATIONSHIP to be happy, 

God has PLACED it all around us...
HAPPINESS only real when shared... 
The FREEDOM and SIMPLE BEAUTY is too good to pass up... 


Kalau saya merefleksikannya seperti ini:

Sang pencipta dapat berbicara kepada manusia lewat segala hal 
yang terjadi di sekitar kita.
Ia menempatkan kebahagiaan itu di sekitar kita.
Kita dapat menemukannya dimana saja kita berada. 
Namun, kebahagiaan tidak pernah benar-benar nyata ketika dinikmati sendirian.
Kebahagiaan baru benar-benar nyata ketika dapat dibagikan..
Dibagikan lewat apa saja (tulisan, karya), dan juga relasi manusia..
Yah.. Kebebasan dan keindahan yang paling sederhana sekalipun 
terlalu bagus untuk dilewatkan..
Matahari pagi yang tak pernah lupa menyapa manusia..
Angin sepoi-sepoi yang masih bisa kita rasakan walaupun hanya sejenak..
Tawa dan senyum yang mungkin hanya semenit menghiasi wajah orang yang kita kasihi..
Orang-orang yang masih memberi SMS untuk menanyakan kabar kita..
Hal-hal sederhana itu,, Jangan lewatkan.. 
Nikmati dan ber-syukur-lah..


Berikut beberapa percakapan Christ dengan dua orang yang pernah 'berelasi' dan mengenal dirinya sepanjang perjalanannya menuju Alaska:


Percakapan Christopher dan Wayne Westerberg
Percakapan ini terjadi saat mereka berada di bar. Wayne rupanya tertarik untuk mengetahui  pribadi Christ. Pemuda yang ingin pergi mengembara sampai ke Alaska. Pemuda yang energik dan berwawasan luas. Pemuda yang dalam waktu singkat dapat membuatnya menikmati pembicaraan malam itu. Saya mengutip percakapan singkat mereka di bawah ini.


Wayne Westerberg: Yeah. What are you doing when we're there? Now you're in the wild, what are we doing?
Christopher McCandless: You're just living, man. You're just there, in that moment, in that special place and time. Maybe when I get back, I can write a book about my travels.
Wayne Westerberg: Yeah. Why not?
Christopher McCandless: You know, about getting out of this
sick society. Society!
Wayne Westerberg: [coughs] Society! Society!
Christopher McCandless: Society, man! You know, society! Cause, you know what I don't understand? I don't understand why people, why every fucking person is so bad to each other so fucking often. It doesn't make sense to me.
Judgment. Control. All that, the whole spectrum. Well, it just...
Wayne Westerberg: What
"people" we talking about?
Christopher McCandless: You know, parents,
hypocrites, politicians, pricks.
Wayne Westerberg: [taps Chris' head] This is a mistake. It's a mistake to get too deep into all that kind of stuff. Alex, you're a hell of a young guy, a hell of a young guy. But I promise you this. You're a young guy! Can't be juggling blood and fire all the time! 

Percakapan Christopher dan Ron Franz
Ron Franz adalah seorang kakek berumur sekitar 70-an tahun. Ia membuka pintu rumahnya bagi Christ, di tengah perjalanannya menuju Alaska. Rupanya dari percakapan dan pengenalan mereka satu sama lain, Ron Franz sepertinya sangat merasakan dan mengerti pribadi Christ. Rasa pengertian itu tumbuh menjadi rasa kasih sayang dan kepedulian pada Christ. Bahkan ia sangat merindukan untuk mengadopsi Christ sebagai cucunya.


Saya sangat tersentuh dengan cara Opa Ron Franz memandang dan berbagi cerita hidup dengan Christ. Ia menganalisa pribadi Christ dari setiap cerita hidup yang dikatakan oleh Christ. Maka tak salah, bagian cerita ketika Christ bertemu dengan Opa Ron diberikan judul: Getting Wisdom.. Christ merefleksikan dan menemukan hal yang sangat penting untuk benar-benar 'berbahagia' yaitu mengampuni kedua orang tuanya..
Percakapan ini terjadi di atas bukit, saat Christ berhasil memotivasi Opa Ron untuk terus berjalan mendaki agar mencapai puncak bukit dan melihat kesempurnaan pemandangan alam dari titik itu. 

Ron Franz: I'm going to miss you when you go. 
Christopher McCandless: I will miss you too, but you are wrong if you think that the joy of life comes principally from the joy of human relationships. God's place is all around us, it is in everything and in anything we can experience. People just need to change the way they look at things.
Ron Franz: Yeah. I am going to take stock of that. You know I am. I want to tell you something. From bits and pieces of what you have told me about your family, your mother and your dad... And I know you have problems with the church too... But there is some kind of bigger thing that we can all appreciate and it sounds to me you don't mind calling it God.
But when you forgive, you love. And when you love, God's light shines through you. 

Itulah pengalaman terakhir yang dialami Christopher dalam sebuah 'relasi manusia'. Karena setelah perpisahan itu, dia bergerak menuju hutan Alaska. 
Masuk dan hidup di tengah alam Alaska yang sepi
Berjuang mendapatkan makan dari hasil buruan. 
Hidup di dalam sebuah rangka bus yang terbawa arus. 
Menulis refleksi hidupnya di buku catatannya. 
Mengukir setiap pengalaman petualangan-nya di sepanjang ikat pinggang kulit kesayangannya. 
Mengalami masa sekarat karena kelaparan dan salah memakan tanaman liar. 
Merasakan hawa maut yang semakin dekat, sendirian, tanpa sanak saudara, di tengah belantara Alaska yang mencekam
Dan akhirnya, berdamai dengan kekecewaan dan sakit hati-nya terhadap orang tuanya. 
Detik-detik Christ menghembuskan nafasnya, film kehidupan-nya serasa ditayangkan oleh Tuhan dalam penglihatannya. 
Dan di sana, dia melihat dirinya bertemu dengan kedua orang tua-nya, tersenyum berbahagia dengan mereka, dan orang tuanya memeluk-nya dengan erat.  

Christopher: What if I were smiling and running into your arms? Would you see then what I see now?
-Real Peace-

Sebenarnya bagi saya, film ini sangat SUKSES.. 
Sangat sukses menyampaikan nilai-nilai fundamental kehidupan.. 
Makna yang tersirat di balik semua adegan, percakapan, deskripsi alam, dan puisi dapat membuat kita menjadi 'kaya sesaat' ketika menonton film ini. 
Banyak hal yang bisa kita tarik untuk di-renung-kan kembali lagi ke dalam kehidupan nyata kita. 
Yang pasti itu dapat terjadi jika otak dan hati kita juga ikut mencerna setiap adegan dan kalimat. 

Memang tidak semua hal dapat saya terima. Saya mempertanyakan beberapa keputusan atau pemikiran sang tokoh utama. Namun, itulah kisah hidup nyata yang diangkat ke layar lebar sehingga saya tidak perlu komplain terhadap hal-hal tersebut.
*(kebiasaan suka mengkritisi, hehehhe).. 

Saya hanya perlu menarik makna dan nilai yang baik yang berguna bagi saya untuk berpikir dan menjalani hidup.. Selamat menonton dengan mata, otak dan hati..






October 13, 2010

Tennessee


Ini adalah postingan blog yang sangat saya nikmati. Coz today we would talk about one movie that I loved “Tennessee”.. Yah saya suka sekali menonton film,  sering mengadakan nonton bareng di kamar kos..Dan kalo tidak ada temen kos yang bisa nonton bareng, yah nonton sendirian..
Saya suka film yang mengangkat realita kehidupan. Ini salah satu film yang mengangkat realita kepedihan hidup dalam keluarga dan perjuangan untuk memaknai kehidupan lebih baik lagi dengan cara berbaikan dengan masa lalu. Realita yang sangat mungkin terjadi dalam hidup kita dan orang-orang di sekitar kita.

"Banyak orang hidup dalam dimensi waktu saat ini, tetapi hati mereka sebenarnya terjebak dalam masa lalu yang penuh kekelaman."

Pengalaman traumatik dan sakit hati hanya akan membuat seseorang tidak bisa menikmati kehidupan saat ini. Wow…Penasaran?? It means that you are very enthusiastic Yuk kita liat ulasan Film ini tentang karakter tiga tokoh dan alur ceritanya..

KARAKTER

Carter diperankan oleh Adam Rothenberg
Seorang pria setengah baya yang berjuang untuk menghidupi ibu dan adiknya. Perjuangan itu dimulai setelah ia membuat suatu keputusan besar untuk membawa ibu dan adiknya berpisah dari ayahnya. Pada masa mudanya merupakan pemuda yang sangat tampan, berkepribadian baik dan menarik, sehingga dipuja-puja oleh banyak wanita. Ia masuk dalam tim terbaik dan sering menjadi pahlawan dalam pertandingan football. Di balik perjuangannya yang totalitas dan tanpa perhitungan, ternyata ia menyimpan luka batin yang sangat dalam. Luka batin terhadap kekerasan yang dilakukan ayahnya sejak kecil dan menjadi saksi hidup penyiksaan terhadap ibunya menjadi kenangan pahit yang merongrong jiwanya. Kisah kehilangan cinta sejati dan sekaligus cinta pertamanya menambah lengkap cerita sedih dalam hidupnya. Dan tak ada seorang pun yang mengetahui apa yang dia rasakan karena sifat pembawaannya yang sangat pendiam dan tertutup dan tidak mudah berbagai dengan orang lain, bahkan adik kandung sendiri, Ethan.

Ellis diperankan oleh Ethan Peck
Adik dari Carter ini, mempunyai kesensitifan yang sangat dalam. Merupakan orang yang mudah untuk disayangi. Dengan diam-diam ia sangat mengerti dan memahami pribadi kakaknya, dan selalu berusaha agar Carter dapat menikmati kehidupan. Menyukai fotografi dan menekuni bidang tersebut di bangku kuliah dengan biaya yang diusahakan oleh Carter. Sangat mengasihi keluarga dan penuh dengan pengampunan. Ia berusaha mencari tahu kabar tentang ayahnya, walaupun ayahnya telah mencampakkan dan berbuat jahat. 

Krystal diperankan oleh Mariah Carey
Seorang wanita bertalenta musik, penuh dengan cinta,  pengabdian, pengertian namun juga terluka. Mempunyai seorang suami yang sering bertindak kasar dan memerintah semaunya menjadikannya sebagai orang yang tertekan dan penuh ketakutan untuk memiliki mimpi. Menerima dengan terpaksa nasib dan keadaannya adalah satu-satunya jalan terpedih dan sekaligus terbaik bagi dirinya. Ia bekerja di restoran sebagai pramusaji yang sangat ramah.

Ketiga tokoh ini memainkan peran dan karakter dengan sangat baik dan natural, kecuali Mariah Carey masih terkesan masih sulit terlepas dari cara senyum ala Mariah dalam beberapa adegan yang sebenarnya tidak memerlukan senyuman simpulnya..hahaha... But over all, I think she’s doing good job and trying to do her best.

ALUR CERITA


Film ini cukup  menarik bila dilihat dari segi alur cerita yang menggunakan alur cerita modifikasi flashback dan maju. Cerita dimulai dengan kisah di masa lampau, ketika Carter pulang ke rumah dan melihat ibunya sedang dipukul oleh ayahnya. Ayahnya sering melakukan kekerasan terhadap ibunya. Dan pada hari itu rupanya, kesabaran Carter telah habis dengan melihat penderitaaan ibunya. Segera Carter membawa ibu dan adiknya Ellis keluar dari rumah.
Mencari hidup dan menetap di New Mexico menuntut Carter untuk menjadi tulang punggung keluarga. Alur cerita bergerak maju, setelah bertahun-tahun berlalu sejak perpisahan dengan ayahnya, ibunya pun telah meninggal dan Carter mempertaruhkan segalanya untuk Ellis. Carter bekerja sebagai supir taxi dan Ellis belajar di perguruan tinggi jurusan fotografi, jurusan yang sekaligus menjadi hobbynya. Ellis sering menghabiskan waktunya mengambil gambar gunung di belakang rumah mereka. Entahlah gunung itu sepertinya menjadi satu-satunya objek yang paling mempesona hatinya. Ia betah berdiri berjam-jam untuk mendapatkan timing yang tepat untuk mengambil gambar gunung itu dan suasana degradasi warna yang sempurna di sekitarnya. Carter selalu terkesan dengan hasil gambar yang diperoleh Ellis. Yah satu-satunya hal yang bisa membuat Carter bahagia adalah kebahagiaan Ellis, satu-satunya alasan untuk semua perjuangannya. Dan Ellis pun sangat menyayangi Carter.

Di suatu pagi, sebelum berangkat bekerja, Carter selalu menyempatkan diri untuk melihat Ellis di studio kecil tempat ia mencetak semua foto yang berhasil ditangkap oleh kameranya. Namun kali ini, sesuatu yang mengejutkan terjadi pada diri Ellis. Carter melangkah memasuki pintu kecil itu dan melihat simbahan darah keluar dari studio itu. Carter berlari masuk ke ruang studio itu dengan penuh ketakutan, dan ia menemukan tubuh Ellis telah terbaring lemah dan pucat karena kehilangan banyak darah. Setelah mendapatkan perawatan dari dokter, Carter harus menerima suatu kabar buruk tentang kondisi adiknya, Ellis divonis menderita kanker leukemia akut. Secepat mungkin Ellis butuh asupan darah yang sama dengannya untuk mempertahankan waktu hidupnya. Dan ternyata darah Carter tidak cocok. Ellis tidak akan bertahan lama dengan asupan darah lain dan itu akan semakin membahayakan nya. Dokter mengajukan untuk mencari anggota keluarga yang masih hidup karena kemungkinan kesamaan darah itu lebih besar. Dan satu-satunya anggota keluarga yang mungkin bisa menolong Ellis adalah ayahnya sendiri.

Dari New Mexico menuju Tennessee. Inilah perjalanan yang membawa Carter dan Ellis kembali ke masa lalu. Tennessee tempat yang mengingatkan banyak kepahitan dan penolakkan. Memori tentang ayahnya yang selama ini berusaha dihapuskan Carter dalam hidupnya, namun tidak pernah bisa. Perpisahan dengan kisah cinta pertama dan sekaligus cinta sejatinya juga menambah duka yang dalam bagi Carter. Di tengah perjalanan ini mereka bertemu dengan Krystal, seorang wanita yang juga hidup dalam tekanan dari suaminya yang kasar dan mengontrol semua hal dalam hidupnya. Ia hidup selama bertahun-tahun dalam bayang-bayang ketakutan atas sikap suaminya yang sering bertindak amoral. Krystal pun mengambil keputusan besar dalam hidupnya dengan kabur dari rumah suaminya dan bergabung dalam perjalanan bersama Carter dan Ellis. Setiap hal yang mereka alami bersama sepanjang perjalanan ini semakin membukakan siapa diri mereka sebenarnya. Mereka semakin mengenal dan berusaha untuk menyembuhkan satu dengan yang lain. Konflik dan perbedaan cara berpikir di antara mereka membuat Carter mulai menyadari bahwa ia perlu berbaikan dengan masa lalunya.

Woow..Gimana?? Menarik kan ceritanya??..Ini baru prolognya..Untuk menikmati kekayaan ‘message’ dalam film ini, aq harus  bilang kalo temen-temen harus menonton filmnya.. Ini bukan jebakan tapi tulisan ini hanya untuk mentrigger temen-temen, karena kalian ga akan rugi spent 1 jam 39 menit untuk menonton film ini. 
Selamat menonton!! Dan mendapatkan sesuatu dalam film ini..Jangan lupa untuk masuk lagi ke blog ku dan meninggalkan kesan ttg film ini yah..Bye….