pages

August 22, 2011

..harta karun..

Mungkin akan selalu ada sedikit 'gesekan' dan 'kekecewaan' di mana-mana, karena kita semua cenderung untuk berharap terlalu banyak, tetapi kemudian, jika satu skema kebahagiaan gagal, sifat manusia berubah menjadi lain. Jika perhitungan pertama salah, kita membuat pilihan kedua yang lebih baik dan lebih nyaman.
Yah itu memang wajar untuk dilakukan. Dan semua orang secara natural akan melakukannya.

Namun, orang yang lebih beruntung adalah orang yang berhasil mendapatkan harta karun dari proses yang tidak disukai. Menjalani sebuah proses dan kondisi yang kurang baik dan kurang nyaman untuk menghasilkan suatu karakter 'EMAS' yang baru. Yang tidak akan pernah didapatkan jika kita dengan cepat mengubah haluan saat kita mengalami kebuntuan. Jalan inilah yang jarang ditempuh oleh manusia yang menikmati dan mengejar zona nyaman dalam kehidupan. 

Jangan meninggalkan dapur penempaan itu kalau proses itu belum selesai.
Tuntaskan proses itu.
Dapatkan HARTA KARUN-nya.
Dan pergilah menuju tahap selanjutnya..







August 15, 2011

Penjelajahan Tanpa Jejak

Sambil mengatur segala properti di kamar yang baru, saya menemukan secarik kertas berisi coretan-coretan khotbah yang pernah saya dengar.
Saya menemukan sebuah kutipan ayat yang menarik, 
yaitu Amsal 30:18-20.
Namun sayang, kertas yang berisi refleksi khotbah tidak berada bersama kutipan ayat tersebut. 

Karena teringat ayat itu pun, akhirnya saya mencoba membaca bagian itu, mempelajarinya dengan buku NIV Bible Study dan mencari penjelasan khotbah yang berkaitan dengan ayat tersebut di internet.

Setelah membaca beberapa isi khotbah maupun tafsiran tentang bagian ini yang cukup beragam, saya mencoba untuk membanding-bandingkannya. Dan akhirnya, saya menemukan suatu penjelasan yang cukup sinkron dan pastinya memberkati saya. 
Saya ingin membagikan bagian ini lewat postingan kali ini.

Proverbs 30:18-19
There are three things which are too wonderful for me, yes, four which I do not understand:
The way of an eagle in the air,
 the way of a serpent upon a rock, 
the way of a ship in the midst of the sea, 
and the way of a man with a maid.

Terjemahan:
Ada tiga hal yang mengherankan bagiku, bahkan empat hal yang sulit untuk dimengerti:
1. Jalan burung rajawali di udara.
2. Jalan ular yang menjalar di atas cadas.
3. Jalan sebuah kapal yang berlayar di tengah lautan, dan
4. Jalan seorang pria dengan seorang (pelayan) wanita.

Terjemahan yang lain:
Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:
jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.



Apa yang mengherankan dan yang sulit dimengerti dalam 4 hal tersebut?

1. Burung Rajawali yang terbang di udara



Burung Rajawali terkenal sebagai Raja Angkasa yang perkasa dan berkemenangan.
Keistimewaannya adalah dapat terbang membumbung tinggi. Inderanya sangat tajam untuk mengejar mangsanya sampai mendapatkannya.
Sekali sang Rajawali mengepakkan sayap dan melejit di udara maka dengan cepat rajawali akan dapat menembus awan dan hilang dari pandangan.


2. Ular yang berjalan di atas cadas


Pernah lihat ular berjalan di atas cadas?? 
Cadas itu berupa batu keras yang tajam yang biasanya ada di tebing-tebing curam atau gunung-gunung batu. Ular dapat melintasi cadas dengan sangat cepat dan sekejap menghilang tanpa jejak. 

3. Kapal berlayar di tengah lautan


Waktu kecil, sangat senang jika ada keluarga yang akan bepergian dengan kapal. Itu artinya saya bisa ikut mengantarnya ke dermaga, dan bisa berenang di bagian pantai yang dangkal. Kalau ke dermaganya malam, maka saya sangat senang menikmati langit di dermaga yang jernih dan penuh dengan bintang-bintang cemerlang. 

Berbicara tentang kapal, saya yakin kita semua pernah melihat dengan jelas kapal itu seperti apa? Dan bahkan pernah bepergian dengan kapal. 
Tapi saya ingin mengajak kita untuk berperan sebagai seseorang yang berdiri di dermaga dan menjadi saksi kepergian kapal.
Awalnya kapal yang tampak jelas di pelupuk mata anda, mulai perlahan-lahan bergerak menuju lautan lepas, dan semakin lama semakin jauh dan akhirnya hilang dari pandangan anda. 
Yah begitulah kapal yang pergi berlayar ke tengah lautan. 

4. Pria dan Wanita


Apa kesamaan antara rajawali yang terbang di udara, ular yang berjalan di atas cadas dan kapal yang berlayar di tengah lautan??
-- Penjelajahan tanpa meninggalkan jejak --

Apa hubungannya 'penjelajahan tanpa meninggalkan jejak' dengan 
jejak hubungan antara seorang pria dan wanita??

Dari beberapa sumber di internet yang telah saya baca, banyak sekali yang menghubungkan bagian ini sebagai suatu wisdom of life yaitu bahwa kita harus belajar dari seekor burung Rajawali yang mengarungi badai dan menjadi pemenang, atau seekor ular yang tetap berjalan walaupun di atas cadas yang menyakitkan atau harus seperti kapal yang berlayar maju menerjang ombak yang keras. 

Namun, sepertinya ayat 18 dan 19 ini tidak berdiri sendiri.
Ayat 18, 19 dan ayatnya yang ke-20 ini merupakan bagian yang utuh untuk menjelaskan suatu  makna yang integral.

Dan sepertinya penafsiran bagian ini sebagai suatu teladan hidup yang harus diikuti sebagaimana rajawali, ular dan kapal telah melakukannya dalam tantangannya masing-masing, merupakan penjelasan yang tidak nyambung dengan ayat 20. Dengan demikian, saya  lebih memilih penafsiran dari www.alkitab.sabda.org yang juga didukung dengan penafsiran dari NIV Bible Study.

Proverbs 30:20
This is the way of an adulterous woman: she eats and wipes her mouth and says, 
I have done no wickedness.

Terjemahan Amsal 30:20
Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, 
dan berkata: Aku tidak berbuat jahat.

Terjemahan yang lain:
Inilah siasat seorang wanita yang tidak setia kepada suaminya: Sesudah berzinah, ia makan lalu menyeka mulutnya, kemudian berkata, "Aku tidak berbuat apa-apa!"

Seorang pelacur melakukan perzinahan persis seperti ia menyantap makanannya, begitu selesai begitu pula berlalu tanpa kesan. Tidak ada jejak, tidak ada bukti bahwa ia baru saja makan (berzinah). Ini suatu gambaran yang mengerikan dari kehilangan hati nurani dan rasa bersalah setelah berselingkuh.

Refleksi di bagian ini-lah yang berkesan bagi saya, karena di sekitar kita, zaman seperti ini banyak sekali ditemui kisah-kisah pria dan wanita yang yang melakukan perzinahan.
Entah hal itu dilakukan atas dasar cinta maupun tidak atas dasar cinta, mereka melakukannya tidak dalam satu ikatan pernikahan dan tidak pernah merasa bersalah telah melakukannya.

Seperti memakan es krim, menikmati setiap gigitan, dan dengan lahapnya menghabiskan sampai bagian terakhir. Dan setelah itu, bekas es krim yang tersisa di bibir dapat di bereskan dengan satu sapuan tissue yang membuat orang lain tidak pernah menyangka bahwa anda baru saja menyantap es krim dengan begitu lahapnya.

Saya pikir, beginilah kisah penjelajahan tanpa jejak yang dimaksudkan sang penulis Amsal.
Dan bagian ini juga termasuk menjadi bagian yang tidak tepat di mata sang penulis.

Semua orang mempunyai masa lalu yang tidak dapat diubah.
Namun, jika hal itu pernah terjadi dalam hidup kita, apakah hati nurani kita masih cukup peka menyadari bahwa itu adalah bagian yang salah dan butuh untuk disucikan oleh Tuhan kesadaran dan pertobatan yang sebenarnya??

Saya percaya, tidak ada hal apapun di bawah kolong langit ini yang dapat dinikmati oleh seseorang kalau tidak mengikuti aturan main dari Sang Pencipta.
Begitupun hubungan antara pria dan wanita, di desain sangat spesial oleh Sang Pencipta untuk dinikmati dalam ikatan pernikahan.

..Selamat merenungkan..
..Selamat mengubah..
..Selamat menjaga..
'Selamat menaati aturan main Sang Khalik' 






August 10, 2011

I Look To You

Sebuah lagu berjudul "I Look To You" sedang menjadi Playlist tetap saya sepanjang minggu ini. Bermula dari  mendengar lagu ini di handphone milik kak Degxy Hartog (kakak KTB - Kelompok Tumbuh Bersama) tanggal 3 Agustus lalu. Saya hanya sepintas mendengarkan lagu ini, tapi dalam waktu singkat itu saya mencoba untuk menangkap makna lagu ini. Dari sisi estetika musik, biasanya saya akan cepat menyukai lagu pada bagian intro awal lagu ada untaian full nada piano. Dan ternyata benar.  Walaupun tidak mendengarkan keseluruhan lagu, saya sudah menyukai lagu ini. Dan segera setelah itu mengunduh lagu tersebut. 

Lagu yang saya dengar saat itu dinyanyikan oleh Glee Cast, sebuah kelompok pemuda yang bermain di serial drama musikal di Amrik. Yah saya kurang begitu tahu tentang mereka. Namun, sebenarnya lagu ini adalah lagu dari Whitney Houston. Sang penyanyi legendaris yang pernah menyihir dunia dengan suara emasnya yang menyentuh hati. Dan saya sangat menyukainya. Postingan kali ini adalah perenungan saya ketika mendengarkan lagu ini. Perenungan ini tentu sangat bersifat subjektif karena saya mencoba mengintrepetasi bagi hidup saya sendiri. Semoga teman-teman pun bisa merefleksikannya secara pribadi.

Bagi saya lagu ini membawa suasana spiritual bagi saya di tengah realita yang menyesakkan. Realita keputusasaan dan kekecewaan yang memuncak. Bukan hanya pada kondisi sekitar, tetapi terlebih pada diri sendiri. Saya ingin menerjemahkan lagu ini dengan bahasa saya sendiri dan untuk saya secara pribadi.




----------Saat Memandang-Mu--------

Tersungkur aku di sini
Langit dengarkanlah suara-ku
Tak tahu mengapa aku harus tersesat
Setelah melakukan segalanya
Setelah memberikan segalanya..

Hawa dingin keputusasaan mulai berhembus 
Perlahan menjalar masuk ke dalam nadi kehidupan
Dan mengelabui pusaran semangat hidup-ku
Kemanakah aku harus berlari??

Hampir saja kehilangan napas
Tak ada lagi yang dapat ku perjuangkan
Mencoba mencari pintu yang terbuka
Kenyataannya aku tenggelam dan tak dapat bangkit lagi

Telah roboh benteng pertahanan-ku 
Tembok-tembok raksasa seakan-akan sedang berlari ingin mengurung diri-ku
Kekalahan terus menerus meneriakkan nama-ku
Peluh dan airmata ini mulai bersahabat dengan-ku

Setiap pilihan yang telah ku tempuh
Slalu menyeret-ku dalam penyesalan
Tak yakin aku akan mencobanya lagi
Tak ada lagi yang dapat ku lakukan 

Ooooo... Tuhan...
Bebaskanlah aku dari kungkungan ini
Luputkan aku dari pertempuran ini
Bawa pergi diriku dari sini
Ku butuh diri-Mu
Terbitlah dalam diri-ku

Dengan sisa kekuatan ku' coba untuk mengangkat wajahku
Dan sekejap melihat Firdaus
Memandang -Mu
Menikmati wajah-Mu

Setelah kehilangan segenap kekuatan
Di dalam-Mu kudapatkan kembali nyawa baru
Setelah kehilangan nada-nada kehidupan
Di dalam-Mu kudengarkan melodi lagu nan indah
Semua ini terjadi, saat aku memandang-Mu


-Inspired by song I Look To You-
Malam 8 Agustus 2011





August 04, 2011

Jacgueline Saburido: A Woman Who Defines Survival

Teman terkasih..
Saya membaca sebuah kisah tragis yang mengandung suatu nilai pelajaran kehidupan kekal, yang saya dapatkan dari email teman terkasih Welly Lokolo. Saya mencoba mencari tahu lebih detail  dari berbagai sumber dan mencoba menceritakan kembali kisah ini. Semoga kisah ini bisa memberkati kita semua.




Foto di atas diambil ketika Jacgueline berumur 20 tahun. Sekaligus menjadi foto tercantik seumur hidupnya. Jacgueline merupakan anak tunggal. Ia menghabiskan masa kecilnya di Venezuela. Ia tinggal bersama ayahnya, setelah kedua orang tuanya bercerai. Jacquelin ingin menjadi seorang engineer untuk meneruskan usaha keluarga yang bergerak di bidang air conditioning (AC). Ia sangat serius mempersiapkan diri untuk mencapai mimpinya dengan melanjutkan pendidikan ke University of Texas di Austin.




Tanggal 19 September 1999, Jacgueline bersama ke-empat orang temannya pulang dari  pesta Ulang Tahun salah seorang temannya. Mobil yang dikendarai oleh Chpytchak-Bennett berjalan menyusuri jalan di pinggiran Austin. Bertepatan dengan itu, seorang pemuda bernama Reginald Stephey, seorang pemain bintang Football  sedang menyetir mobil dalam keadaan mabuk berat. Mobil yang dikendarai oleh Reginald akhirnya menabrak mobil Chpytchak-Bennett. Chpytchak-Bennett dan seorang temannya meninggal seketika, dua orang yang lain mengalami luka berat namun tetap dapat menyelamatkan diri dengan berusaha keluar dari mobil, hanya Jacqueline yang terperangkap di dalam mobil karena kakinya terjepit. 




Api mulai menjalar membakar mobil itu, dan Jacgueline terus berusaha untuk menyelamatkan diri. Akhirnya letupan api itu pun membakar tubuh Jacgueline selama 45 detik. Waktu yang cukup untuk membuat Jacgueline kehilangan rambut, telinga, hidung, bibir, penglihatan dan melelehkan jari-jari dan 60% kulit tubuhnya. 


Setelah kecelakaan itu, Jacgueline mengalami depresi berat. Ia harus menjalani ratusan kali operasi seperti amputasi tangan dan transplantasi kornea mata. Mata sebelah kirinya buta total. Hanya kornea mata sebelah kanan yang masih bisa melihat sedikit bayangan, tetapi itu pun tak menghibur sedikit pun karena Jacgueline tetap melihat dunia yang gelap. Penderitaan secara fisik sangat menyakitkan. Namun, penderitaan secara psikis jauh teramat lebih menyakitkan. Wanita muda yang sangat bersemangat, cantik dan penuh mimpi ini harus menerima kondisi tubuhnya yang mengerikan. 

Saya mencoba beranda-andai, mungkin saja setiap kali Jacgueline bangun dari tidurnya, ia berharap bahwa semua yang terjadi pada dirinya hanyalah mimpi buruk. Bahkan kalaupun, ia bisa melihat, rasanya ia tak akan sanggup untuk melihat dirinya sendiri di depan cermin. Bagi saya dan anda yang membaca, jelas kisah tentang Jacgueline adalah tragedi. Naas. Kisah menyedihkan. Namun, hidup belumlah berakhir. Entah apa maksud Sang Maha Kuasa masih memberikan jantung yang terus berdenyut di dalam jiwa yang hampir mati.
Menjalani hari-hari setelah kecelakaan tragis itu merupakan hari-hari yang sangat jauh lebih berat dari kesakitan saat kecelakaan itu terjadi. Sang ayah dengan penuh kasih terus berada di samping Jacgueline untuk memberikan semua yang Jacgueline butuhkan agar dapat bertahan hidup dan menjalaninya.

Tidak semua orang yang mengalami kecelakaan karena ditabrak pemabuk meninggal seketika. Beberapa dari mereka terus menanggung efek seumur hidup yang tragis. Seperti yang dialami Jacgueline. Namun yang sungguh mencengangkan saya bukanlah tentang kisah kecelakaan tragis itu sendiri, tetapi apa yang saya temui dalam interview terhadap Jacgueline. Di tahun 2001, Jacgueline Saburido dipertemukan dengan Reginald Stephey, sang pemabuk yang membawa mimpi buruk  dalam hidupnya. 

Berikut merupakan kutipan kalimat yang diucapkan oleh Jacgueline kepada Reginald:

"You destroyed my life. Completely. 
But i don't hate you. I forgave you."

"Kau benar-benar telah menghancurkan hidupku..
Tetapi, aku tidak membenci-mu.
Aku memaafkanmu." 

Suatu kalimat yang keluar dari mulut Jacgueline dengan sangat yakin dan sadar, saat berhadapan dengan Reginald. Dan Reginald hanya bisa tertunduk dan menangis. Setelah pertemuan itu berakhir, Reginald mengatakan kepada media seperti ini:

"What sticks out in my mind is: 'Reggie, I don't hate you.' 
It's really touching someone can look you in the eyes 
and have that much compassion after all that I have caused."

Kalimat Jacgueline yang menancap dalam pikiran saya saat ini adalah 
"Reggie, aku tidak membenci-mu."
Sangat menyentuh ketika seseorang melihat anda tepat di mata 
dan memiliki belas kasihan yang besar setelah apa yang sudah ku-perbuat.


Sampai saat ini, tim medis masih terus melakukan operasi untuk memulihkan wajah Jacgueline. Di tahun 2004, Jacgueline diwawancarai dalam acara Oprah Winfrey Show. Oprah mengatakan bahwa Jacgueline adalah seorang wanita yang mempunyai kecantikan dari dalam dan menyebut Jacgueline sebagai seorang wanita yang berhasil mendefinisikan hidupnya - 'a woman who defines survival'.


Jacgueline said on Oprah Show: 

"If a person stumbles, he must pick himself up and keep going. I believe this is very important; if not, life would not have much sense." 

Jika seseorang tersandung, ia harus bangkit dan terus berjalan.
Aku percaya hal ini sangat penting.
Jika tidak, maka hidup akan menjadi tidak berarti.
  
- Jacgueline bersama ayahnya -

Satu kehidupan diberikan kepada satu orang. Cerita tentang Kehidupan memang penuh dengan misteri. Hal-hal yang tidak pernah terbayangkan bisa saja terjadi. Kejutan cerita dari Sang Sutradara Ilahi mungkin juga akan terjadi dalam kehidupan saya dan anda. Kejutan indah? Siapa yang tak mau. Semua mengharapkannya. Tetapi bagaimana jika Ia mau mengajarkan makna lain yang lebih dalam lewat kejutan yang tidak kita harapkan? Apakah kita siap untuk menerima, bangkit, belajar menikmati dan memaknai kehidupan ini?  Jacgueline Saburado telah menerima kejutan itu dan menemukan cara berjuang untuk bangkit dari keterpurukan. Ia berhasil mendefinisikan hidupnya. 



P.S: Jangan biarkan keluarga, saudara atau teman anda 
mengendarai kendaraan saat mereka mabuk.

http://www.helpjacqui.com/


Tuhan memberkati,
Maya