HUT 22 DASA: I Look To You

Dalam acara ungkapan syukur HUT GKI Darmo Satelit (salah satu gereja di Surabaya), Serenity VG mendapatkan kesempatan untuk membawakan pujian 'I Look To You'..

Lagu yang dipopulerkan oleh Whitney Houston ini, sebenarnya adalah lagu yang spiritual. Dalam persiapan membawakan pujian ini, saya sempat melihat video klip Whitney Houston saat membawakan pujian ini secara live dan sekejap saya merinding.

Suara-nya sepertinya berpadu dengan sangat natural dengan setiap lirik yang dilantunkan. 

Sebenarnya dua bulan terakhir ini saya sudah mulai mendengarkan dan menyukai lagu ini, sampai akhirnya kami pun mempersiapkan dengan serius untuk membawakan lagu ini dalam perayaan Ulang Tahun GKI Dasa.
Click here to see our video : Serenity - I LOOK TO YOU


Terus terang, lagu ini sangat-lah bagus. Penyanyi asli pun sangat sukses menyanyikannya. Dan ketika Serenity akan membawakan pujian ini, muncul suatu kekahwatiran bahwa ekspektasi dalam pembawaan lagu ini mungkin akan berbeda. Di latihan gladi kotor tanggal 20 September lalu, ada beberapa komentar yang terdengar bahwa kali ini kami membawakannya kurang baik. Entah kurang baiknya karena apa, juga tidak jelas tetapi hal itu menjadi suatu beban tersendiri bagi saya. Mengapa? Karena minggu lalu, saya melakukan kesalahan masuk intro, dan mungkin kali ini terdengar kurang baik mungkin juga karena saya. Maklum, selama ini Serenity dikenal cukup baik dalam membawakan semua pujian-pujian dan mengapa baru kali ini ada komentar seperti itu. Pasti karena saya adalah personil baru di dalamnya.

Berpikir seperti itu, sungguh terlintas dalam benak saya. Dan beberapa kali justru menjadi beban bagi saya, sehingga dalam latihan-latihan terakhir saya-lah yang paling sering melakukan kesalahan. Setelah itu, saya menyadari bahwa kalau saya menyanyikan pujian ini hanya untuk menyenangkan telinga orang, maka pasti saya akan terganggu dengan respon atau kritikan orang. Tetapi jika saya bernyanyi just to glorify HIS name, Tuhan Yesus yang sedang menonton saya bernyanyi memuji nama-Nya, maka saya tidak perlu terganggu dengan semua respon orang lain.

So, saya membuat keputusan dan berkata pada diri saya sendiri, bahwa di dalam gedung besar tempat perayanan HUT itu, hanya terdapat satu penonton yang akan menerima dan tersenyum mendengarkan saya bernyanyi untuk-Nya, IA tidak akan komplain atau membahas berapa nada fals yang saya lakukan, berapa kali kesalahan yang saya lakukan, dan pribadi itu adalah TUHAN.

Sebagai orang pertama yang memasuki panggung (karena deretan posisi memang seperti itu, saya berada di ujung sebelah kanan, dan posisi menaiki panggung dari sebelah kiri), saya lebih merasa 'lega' ketika musik mulai mengalun. Saya bernyanyi bukan untuk dinilai. Dan saya mau memberi yang terbaik dengan hati yang murni di hadapan-Nya.. 

Dan akhirnya, pujian itu pun telah selesai..

Saya kembali duduk, dan tidak ingin bertanya kepada siapapun tentang bagaimana kami bernyayi sesaat yang lalu. Saya hanya ingin diam, dan mengucap syukur mendapatkan kesempatan untuk memuji-Nya..

HUT GKI DASA ke-22: 22 September 2011