pages

February 10, 2012

KETIDAKADILAN

 Mengapa ada KETIDAKADILAN?
KETIDAKADILAN ada karena DOSA. Ada ketamakan. Pementingan diri sendiri. Merenggut keuntungan/kelebihan/kekuasaan melebihi yang sewajarnya, sehingga selalu akan ada orang yang dirugikan. Selama masih ada manusia yang tamak, maka ketidakadilan akan terus berputar dalam suatu dimensi kehidupan yang berbeda-beda. Kita selalu akan menemukan pihak yang dirugikan dalam kemasan yang berbeda.

Mengapa harus memperjuangkan dan mengusahakan KEADILAN?
Kita percaya dan menantikan akan ada hari dimana KETIDAKADILAN itu akan dihapuskan dari muka bumi. Ketika sang Raja di atas sgala raja itu datang dan memerintah dunia ini.
Sebagai agen-agen yang membantu mempersiapkan dunia menyambut kedatanganNya, maka memperjuangkan dan mengusahakan KEADILAN adalah kewajiban kita. Memperjuangkan dalam segala aspek kehidupan.

Bagaimana memperjuangkan KEADILAN di tengah dunia yang sedang sakit dan kehilangan standar KEBENARAN?
Yesus telah melakukannya. Yesus telah memberi teladan dan meletakkan dasar bagaimana kita harus memperjuangkan keadilan itu. Dengan cara-Nya. Dengan hati yang diliputi dengan belas kasihan. Belas kasihan memberi suatu perspektif yang baru dalam perjuangan keadilan. Hati yang diliputi kebencian tidak akan menghasilkan apapun. Kita tidak saja berperang melawan fisik manusia yang di dalamnya bersembunyi ketamakan, tetapi melawan roh yang berkuasa dan mengendalikan manusia yang tamak itu. Satu hal yang tidak dipunyai oleh orang yang tamak dan juga roh penyesat yang berdiam di dalam mereka yaitu KASIH. Sangatlah mustahil memperjuangkan keadilan dengan cara kita sendiri. Kita harus memperjuangkan keadilan dengan cara-Nya, itulah perintah-Nya. Karena untuk membawa keadilan dan kebenaran kembali bersemayam di muka bumi hanya masalah waktu Ilahi. 

Bagaimana mungkin memperjuangkan KEBENARAN dan menebas KETIDAKDILAN dengan cara KASIH?
Sangatlah mungkin. Pengharapan akan pemerintahan ALLAH diatas bumi adalah KEPASTIAN. Jika kita percaya akan kedatangaNya, maka kita juga percaya cara ini akan berhasil. Dan cara inilah yang BENAR. Yang dikehendaki-Nya. Merupakan suatu rumus yang baku bahwa untuk memperjuangkan KEBENARAN, kita WAJIB/HARUS memakai cara yang BENAR. Kalau tidak, maka kita hanya akan menambah PENCEMARAN di dunia ini.

Amsal 21:3
Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN 
dari pada korban
Korban sembilihan adalah kewajiban spiritual. Bisa dikatakan dengan bahasa seperti ini: Lebih baik tidak memberikan persembahan. Lebih baik tidak melakukan ritual keagamaan. Lebih baik tidak melakukan apapun untuk TUHAN. Daripada anda dan saya tidak melakukan  kebenaran dan keadilan.

Mazmur 45:4
Dalam semarakmu itu majulah demi kebenaran, perikemanusiaan dan keadilan!
Biarlah tangan kananmu mengajarkan engkau perbuatan-perbuatan yang dahsyat
Majulah dan berjuanglah demi KEBENARAN dan KEADILAN. Dan kita akan melihat bagaimana Allah melakukan perbuatan yang dahsyat melalui kita ketika panji-panji perjuangan itu sedang kita kerjakan dengan spenuh hati.

Efesus 6:14
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran 
dan berbajuzirahkan keadilan.
Bagian ayat ini ada di dalam perikop perlengkapan rohani yang harus dimiliki oleh semua anak TUHAN yang melayani TUHAN dan mempersiapkan kedatanganNYA. Perlengkapan rohani yang dibutuhkan dalam peperangan di zaman akhir ini.


1 Kor 13:6
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,
tetapi karena kebenaran
Kalau memang benar kita mengenal hati-Nya maka kita tidak akan bersikap cuek dan malas tahu tentang semua masalah KETIDAKDILAN di dunia ini, di bangsa Indonesia, di kantor, di gereja, dan dimana pun kita berada. Mulailah dengan melakukan KEBENARAN dan KEADILAN dalam setiap aspek kehidupan. Dengan sendirinya anda telah memulai dan mengerjakan KEBENARAN dan KEADILAN untuk dunia ini.

Mungkin dengan merasakan ketidakadilan ini, saya dapat mengerti betapa tidak mengenakkannya suatu KETIDAKADILAN. Sehingga dapat merasakan hati mereka yang hancur ketika tidak merasakan suatu Keadilan.


10 Februari 2012
Memperjuangkan keadilan dengan cara-Nya..

No comments: