Saya tidak sedang akan membahas sebuah lagu berjudul “Sempurna” yang dipopulerkan oleh Andra n The Backbone dan Gita Gutawa. Namun saya akan membahas tentang kata ‘sempurna’ itu sendiri yang sering saya temui di Alkitab.
Saya bukan Teolog jadi jangan mengkritisi saya berdasarkan konteks penggunaan kata sempurna yang saya baca dalam Alkitab terjemahan Indonesia di paralelkan dengan penggunaannya dalam bahasa Yunani.
Okay,, Let’s start it,,
Saya sering merasa terganggu dengan kalimat “Nobody perfect” yang sering diucapkan banyak orang untuk melegalkan kelemahan atau kesalahan yang telah dilakukannya,,
Dengan mengabaikan proses yang terus akan mendewasakan seseorang lewat pilihan-pilihan atau sikap yang salah itu,,
Dalam konteks ini yang saya maksudkan adalah orang2 sering dengan enteng menyamakan kegagalan ketaatannya dengan natural penciptaan manusia dalam karakter yang beragam untuk saling melengkapi.. Huff,,huf,, Tapi inilah yang terjadi!! Bahkan dengan begitu entengnya pemuda-pemudi yang melayani Tuhan pun dapat mengucapkan kalimat ini dalam rasa ketidakberdosaannya,, Yah ini realitanya,,
Sebenarnya, kalau kesempurnaan itu mustahil dicapai oleh manusia, terus apa artinya Tuhan berkata kepada murid-muridnya dalam Matius 5:48
Karena itu haruslah kamu SEMPURNA sama seperti Bapamu yang di sorga adalah SEMPURNA
Nih versi English lebih jelas lagi maksudnya :
You, therefore, must be perfect [growing into complete maturity of godliness in mind and character, having reached the proper height of virtue and integrity],as your heavenly Father is perfect.
Kesempurnaan yang dimaksudkan dan yang diharapkan oleh Tuhan untuk dicapai oleh kita adalah suatu proses bidikan hidup yang semakin lama semakin tinggi mengikuti standar kebenaran Bapa yang sempurna. Dalam hal apa saja?? Dalam pikiran (mind : Standar pola pikir) dan karakter (sikap, moral). Dua hal ini harus terus diproses untuk bertambah baik lewat ketaatan kepada Firman Tuhan. Mind dan character adalah dua hal yang akan terus berkolaborasi untuk menentukan respon, sikap dan perbuatan kita yang harus sejalan dengan kehendak Tuhan yang sempurna (perfect will of GOD)
Roma 12: 2
Roma 12: 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna
Do not be conformed to this world (this age), [fashioned after and adapted to its external, superficial customs], but be transformed (changed) by the [entire] renewal of your mind [by its new ideals and its new attitude], so that you may prove [for yourselves] what is the good and acceptable and perfect will of God, even the thing which is good and acceptable and perfect [in His sight for you].
Kita boleh saja hidup dalam dunia yang tidak sempurna lagi akibat dosa, tapi jangan jadi sama sperti zaman ini.. Jangan meniru gaya dan cara hidup dunia yang dangkal dan menjauhkan kita dari kebenaran, tetapi kita harus BERUBAH terus menerus dalam seluruh pikiran yang baru (visi yang baru) dan sikap yang baru. Supaya apa?? Bukan supaya terlihat rohani atau dinilai baik dan termasuk tipe unggulan orang bijak di zaman ini, tapi supaya kita bisa membuktikan kepada diri kita sendiri apakah kita dapat melakukan apa yang baik, sempurna dan yang dapat diterima oleh Allah dalam pandanganNya terhadap kita. Bukan apa yang baik, sempurna dan yang dapat diterima oleh DUNIA.
Saya adalah orang yang seringkali terperangkap dalam hal ini,, mungkin dalam hal-hal yang dangkal kita dapat menjadi orang yang dapat diterima oleh dunia dan Tuhan,, Namun, jika kita bertambah mengasihi Kristus dan belajar untuk lebih taat lagi, maka kita akan menemukan bahwa ternyata kita harus memilih di antara keduanya. Menjadi orang yang menyenangkan hati Tuhan VS dunia (keluarga kita, bos, teman pelayanan, teman-teman terdekat, dan siapa saja dimanapun konteks kita ditempatkan),, Menjadi orang yang menyenangkan hati Tuhan mungkin tidak selamanya tidak disukai dunia, bahkan mungkin dunia kan membenci hal itu,,
Yah tetapi proses dan tahap demi tahap inilah yang harus kita lalui,, berjalan untuk terus membidik lebih tinggi seturut dengan hatiNya,,
Dalam renungan Our Daily Bread yang saya renungkan tanggal 8 November lalu, ada sepenggal kalimat yang sangat memberkati saya dan membuat saya menyadari bahwa pandangan dan arah bidikan hidup kita harus tetap tertuju kepada yang sempurna,,
Kesempurnaan adalah target yang begitu tinggi, dan kita tidak mungkin mencapainya dalam hidup ini. Namun, jika kita ingin memuliakan Allah dan mendekati sasaran yang tinggi itu, kita harus membidik lebih tinggi.
Ketika Rasul Paulus yang dalam pandangan konteks orang Yahudi saat itu, memiliki segala yang baik yang diingini dunia (kaum cendekiawan terkenal dan terpintar) dan merupakan rasul yang berani mati untuk Injil dan menantang para penguasa zaman itu.. Dan sepertinya kalau dilihat dari segi pengikut Kristus, mungkin menurut kita Rasul Paulus adalah rasul terbesar dan yang paling sempurna dalam ketaatan dan pengorbanannya untuk Injil. Paulus berkata :
Filipi 3:12
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Kita tidak akan pernah tahu kapan kita harus berhenti membidik lebih tinggi dan lebih lagi. Tetapi usahakanlah selalu untuk membidik lebih tinggi, sampai waktunya tiba kita tidak pernah merasa, IA telah membawa kita ke tempat yang tinggi, untuk menikmati kepenuhan relasi bersamaNya. Pada pesan terakhir Paulus kepada jemaat di Korintus :
2 Korintus 13:11
Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!
Dan pada akhirnya, kita mencapai kedewasaan rohani dalam relasi yang intim bersamaNya, tidak kekurangan apapun. Krna hanya Dia-lah yang menjadi kebutuhan dan kerinduan hati kita.
Yakobus 1:4
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
No comments:
Post a Comment